Pekanbaru
Alasan Pelaku Bakar Jasad Siswa Madrasah di Pekanbaru yang Izin Pulang Sekolah Tak Enak Badan
Alasan Pelaku Bakar Jasad Siswa Madrasah di Pekanbaru yang Izin Pulang Sekolah Tak Enak Badan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Alasan Pelaku Bakar Jasad Siswa Madrasah di Pekanbaru yang Izin Pulang Sekolah Tak Enak Badan
Polisi berhasil mengungkap pelaku pembakaran siswa madrasah di Pekanbaru yang Izin Pulang Sekolah karena Tak Enak Badan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Riau Kombes Pol Hadi Poerwanto menerangkan jika pelaku diketahui berada di Tapung, dan langsung dilakukan penangkapan.
"Seminggu kemudian kita dapat petunjuk pelaku ada di Tapung Kampar. Kemudian dilakukan penangkapan. Pelaku dilakukan tindakan tegas terujur karena dia melawan dan hendak melarikan diri," tegas Kombes Hadi.
Baca: Izin Pulang Sekolah karena Tak Enak Badan Siswa Madrasah di Pekanbaru Dirampok dan Dibakar
Baca: 6 Fakta Pembunuhan Siswa Madrasah Aliyah, Jadi Korban Begal,Jasad Dibakar untuk Hilangkan Jejak
Baca: Kronologi Pembunuhan Siswa Madrasah Aliyah, Jasad Korban Dibakar untuk Menghilangkan Jejak
Selain menjual HP korban, pelaku juga menjual sepeda motor korban dengan cara memisahkannya per bagian.
Ia menjual mesin, sementara untuk ban motor dikubur di belakang rumahnya.
"Sepeda motor mesinnya dijual, bannya dikubur di halaman belakang rumahnya," terangnya.
Terhadap pelaku, polisi menjeratnya dengan pasal 365 KUHPidana, tentang pencurian dengan kekerasan, yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Hukuman maksimal 15 tahun penjara," tandasnya.
Polisi berhasil mengungkap temuan kerangka manusia di Kelurahan Sido Rukun Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Senin (1/10/2018) lalu.
Korban ternyata seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) yang bernama Rizky Aprianto yang menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Polisi berhasil mengungkap pelakunya setelah pelakukan penyelidikan.
Terungkapnya kasus ini berawal dari handphone milik korban yang dijual pelaku kepada keponakannya seharga Rp 500 Ribu.
"Awal dari petunjuk nomor HP korban yang ternyata digunakan oleh keponakan pelaku," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto.
Korban sudah lebih dari 20 hari dilaporkan hilang oleh keluarga.