Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Heboh Grup SMP dan SMA Gay di Garut, Jumlah Anggotanya 2600 Lebih

Heboh di Kabupaten Garut keberadaan grup facebook gay siswa SMP/SMA. Jumlah anggotanya bahkan sudah mencapai 2600 orang lebih.

Editor: Budi Rahmat
Shutterstock/Lisa F. Young
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Heboh di Kabupaten Garut keberadaan grup facebook gay siswa SMP/SMA.

Jumlah anggotanya bahkan sudah mencapai 2600 orang lebih.

Kehebohan keberadaan grup gay ini sudah terjadi dua hari yang lalu.

Baca: Dorce Siap Dilaporkan ke Polisi Gara-gara Ratna Sarumpaet, Emang Gue Penjahat Apa?

Screenshot laman grup FB tersebut menyebar di berbagai grup aplikasi pesan WhatsApp beberapa hari ini.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna ketika dimintai tanggapan soal keberadaan grup Facebook tersebut mengaku sudah menerima informasi akan hal itu.

Baca: Melalui Kompas Grup, Pembaca Koran Kompas Bantu Korban Gempa Sulteng

Dia pun akan melakukan penyelidikan mencari orang-orang di balik grup tersebut.

"Iya (sudah tahu), kami lagi penyelidikan, pasti kami selidiki ini," katanya saat ditemui Jumat (5/10/2018) malam di cafe Lasminingrat di jalan Pedes Kelurahan Pataruman Kecamatan Tarogong Kidul.

Ditemui di tempat yang sama, Dandim 0611 Garut Letkol INF Asyraf Aziz pun mengaku tengah memantau aktivitas grup tersebut.

Baca: 6 Meme Hoaks Ratna Sarumpaet: Muncul Istilah Hari Kapusan, Apa itu?

Dandim mengaku telah melihat dan mendalami grup tersebut dengan melihat langsung postingan-postingan dari para anggotanya. Isinya, menurut Dandim, sangat menjijikkan.

Soni MS, Ketua Garut Education Watch mengaku prihatin atas fenomena ini. Apalagi, jumlah anggota di grup tersebut sudah mencapai 2600 orang lebih.

Baca: Tak Banyak yang Tahu, Meski Tak Laku, 3 Ponsel Jepang Ini Berteknologi Tinggi

Soni mengingatkan agar sekolah lebih meningkatkan peran guru BP agar bisa lebih aktif memantau perkembangan psikologi siswa di sekolah dan memantau apakah ada siswanya yang jadi bagian dari grup tersebut. "Jelas prihatin, apalagi melihat anggota grup ini yang ternyata cukup banyak juga," katanya.

Menurut Soni, fenomena ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, ulama dan semua elemen masyarakat.

"Meski nama grupnya menyangkut-nyangkut SMP dan SMA, tapi ini jadi tanggung jawab semua bukan hanya Disdik," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Grup FB Gay Siswa SMP-SMA Hebohkan Warga Garut",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved