Kisah Andras Toma Tahanan Perang Dunia II yang 'Tak Pernah Bicara' Selama 55 Tahun
Kisah Andras Toma Tahanan Perang Dunia II yang 'Tak Pernah Bicara' Selama 55 Tahun
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah Andras Toma Tahanan Perang Dunia II yang 'Tak Pernah Bicara' Selama 55 Tahun
Seorang tahanan perang (POW) dibebebaskan dari tahanan Rusia tahun 2000.
Dia tidak dipenjarakan di Afganistan tahun 1980-an, yang merupakan perang yang berhubungan dengan Rusia waktu itu.
Pria itu ditahan di rumah sakit jiwa Soviet sejak PD II.
Nama pria itu adalah Andras Toma dan dia adalah tahanan perang terakhir PD II.
Salah satu senjata yang digunakan Uni Soviet terhadap musuh-musuhnya adalah menempatkan para tahanan perang di rumah sakit jiwa.
Baca: Miliki Wajah Singa, Pria Ini Bikin Orang Pangling Setelah Operasi Wajah
Baca: Gara-gara Kucing, Pemuda Ini Diseret Cewek-cewek ke Kantor Polisi
Sepanjang 1960-an dan 70-an, rezim menempatkan para pembangkang di rumah sakit jiwa karena sejumlah alasan.
Pertama, untuk menghukum para tahanan.
Kedua, rezim bisa mengatakan kepada publik bahwa tahanan adalah orang gila, sehingga perkataan mereka tidak dipercaya.
Ketiga, banyak pembangkang tunduk pada eksperimen 'psikologis' kasar yang melibatkan obat-obatan, keju listrik, dan perawatan tidak etis lainnya.
Untuk yang benar-benar sakit jiwa pun tidak berarti mendapatkan perlakuan lebih baik.
Mereka mendapatkan perlakuan yang buruk, bahkan hal ini berlaku setelah jatuhnya Uni Soviet.
Andras Toma ditempatkan di rumah sakit jiwa tersebut pada tahun 1945.
Dia ditangkap karena membela sebuah kota kecil di Polandia tahun 1944.
Hungaria adalah sekutu Jerman sampai hari-hari terakhir perang ketika Soviet mengancam akan meruntuhkan negara tersebut jika tidak berpindah haluan.
Toma dibawa tahanan sebelum orang Hungaria melihat pengumuman hilangnya Toma.