Padang
Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Seorang Wanita di Padang Bunuh Tetangga dan Rampas Kalung Korban
Seorang ibu rumah tangga bernama Nurlis (60) di Padang, dibunuh oleh tetangganya sendiri bernama Mardiani (43).
Laporan Kontributor Tribunpadang.com, Riki Suardi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG - Mengawali tahun baru 2019, peristiwa pembunuhan terjadi di Kota Padang. Rabu (2/1/2019) malam.
Seorang ibu rumah tangga bernama Nurlis (60) yang tinggal di RT01/RW01, Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, dibunuh oleh tetangganya sendiri bernama Mardiani (43).
Menurut pihak kepolisian daerah setempat, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Mardiani itu, disebabkan persolan utang piutang.
Baca: Beredar Video Wanita Terjun Bunuh Diri di Sebuah Mal di Pekanbaru, Polisi Sebut Lokasinya Hoaks
Saat ini, polisi menetapkan Mardiani sebagai tersangka pembunuhan.
Tersangka saat ini tengah dititipkan di Mapolsek Padang Timur.
Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi mengatakan bahwa saat ini, kasusnya masih didalami dan tersangka Mardiani masih terus diperiksa penyidik.
Untuk saat ini, tersangka dititipkan di Mapolsek Padang Timur, karena ruang tahanan Mapolsek Pauh tidak tersedia ruang tahanan wanita.
"Pengakuan tersangka kepada penyidik, dia nekat membunuh korban karena sakit hati tidak dipinjami uang oleh korban," kata Hamidi kepada tribunpadang.com, Kamis (3/1/2019).
Baca: Ramalan 2019: Mbak You Sebut Artis yang Ketahuan Gay, Inisialnya D
Kepada penyidik, lanjutnya, tersangka juga mengatakan bahwa dia meminjam uang kepada korban, karena tersangka tahu kalau korban punya simpanan kalung emas.
Kemudian, tersangka mendatangi rumah korban dengan harapan agar korban meminjamkan uangnya kepada tersangka.
"Karena korban menolak meminjamkannya, pelaku pun jadi kalap karena emosi, sehingga langsung membekap mulut korban. Hingga akhirnya korban tidak sadarkan diri, dan meninggal dunia. Setelah korban meninggal, tersangka kemudian merampas kalung emas korban seberat 50 gram," ujarnya.
Kasus pembunuhan ini, jelasnya, awalnya diketahui oleh anak korban.
Ketika itu, anak korban yang datang berkunjung ke rumah orangtuanya, merasa curiga karena pintu rumah terkunci dari dalam.
Setelah memanggil berulang kali dan pintu pun digedor, ternyata tak ada sahutan suara dari dalam rumah.