Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelalawan

Tak Capai Target, Realisasi Vaksin MR di Pelalawan 2018 Cuma 67,98 Persen

Bila dikonversikan ke jumlah penduduk yang menjalani vaksin, sebanyak 88.640 jiwa.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Imunisasi Measles Rubella (MR) diberikan kepada para murid di SMPN 3 Pekanbaru, Senin (22/10/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Realisasi vaksin Measles Rubella (MR) pada tahun lalu sebanyak 67,98 persen.

Realisasi ini tidak mencapai target yang dicanangkan pemerintah pusat.

"Realisasinnya memang hanya 67,98 persen. Kalau target dari pusat, 95 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo, Rabu (9/1/2019).

Bila dikonversikan ke jumlah penduduk yang menjalani vaksin, sebanyak 88.640 jiwa.

Sedangkan jumlah total anak yang harusnya menjalani vaksin MR di Pelalawan sebanyak 130.389 jiwa.

Dikatakannya, untuk tingkat propinsi Riau, Pelalawan menempati peringkat ketiga dalam hal vaksinasi.

Peringkat pertama sendiri ditempati Kuansing dan Rohil duperingkat kedua.

Baca: Peneliti Utama Stemcell And Cancer Institute Sebut Penggunaan Vaksin Efektif Jaga Daya Tahan Tubuh

Baca: Vaksinasi MR di Inhu Gagal Capai Target, Perpanjangan Masa Vaksinasi Tak Berdampak Signifikan

"Kuansing dan Rohil itu mencapai 70 persen lebih. Jadi kita peringkat ketiga se propinsi Riau," ujarnya.

Vaksin MR adalah jenis imunisasi yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari dua penyakit sekaligus — campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella).

Sejatinya, vaksin MR merupakan bagian dari vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), tapi di Indonesia vaksin Mumps sengaja dipisahkan dari keduanya.

Hal ini dilakukan karena penyakit Mumps alias gondongan sudah jarang ditemui di kalangan masyarakat Indonesia.

Kadis Endid mengatakan hingga saat ini sosialisasi vaksin MR masih terus dilakukan walau sebenarnya berakhir tahun lalu.

Namun hingga saat ini belum ada perintah pemberhentian.

"Sampai ada perintah pemberhentian dari UNICEF, baru kita berhenti," ujarnya.(*)

Baca: Sejumlah Orangtua di Pekanbaru Masih Ragu Beri Anaknya Vaksin MR

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved