Kampar
Sekda Yusri Serap Aspirasi Warga Saat Hadiri Bakti Sosial Sempena HUT ke-69 Pemkab Kampar
Sekda Kampar, Yusri menampung aspirasi masyarakat saat menghadiri bakti sosial sempena hari jadi ke-69 Kampar.
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Bakti sosial dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Kampar ke 69 kembali digelar di Desa Lubuk Siam, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (29/1).
Kegiatan sosial ini diadakam di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu untuk menjangkau masyarakat di daerah tersebut agar dapat menikmati layanan kesehatan gratis dan bantuan sembako.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Pemkab Kampar untuk menjaring aspirasi masyarakat tentang apa yang saat ini dibutuhkan.
Tokoh masyarakat di Desa Lubuk Siam, Datuk Sati Afrizal mengatakan ada sejumlah infrastruktur yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat desa.
Infrastruktur jalan yang saat ini rusak pasca banjir jadi salah satu yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
"Selain itu kita saat ini berharap juga pemerintah bisa membangun rumah singgah atau pos banjir sebagai tempat warga sementara jika terjadi banjir. Fasilitas pendidikan juga kita harapkan bisa dibenahi," katanya.
Selain itu ia juga menyampaikan harapan kepada pemerintah untuk dapat dibangun turap di sekitar lokasi danau di daerah itu.
Aspirasi masyarakat ini ditanggapi Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri.
Yusri berjanji akan menindaklanjuti berbagai aspirasi dari masyarakat.
"Untuk turap danau dan sungai mekanismenya perlu melalui dana pusat dan ini akan kita ajukan dan buat proposalnya sehingga sungai-sungai yang ada di Kampar bisa dibuatkan turap," katanya.
Yusri menjelaskan, untuk perbaikan dan pengaspalan jalan rusak yang menuju beberapa desa khusunya di Desa Lubuk Siam karena sering banjir akan dikaji lagi pembangunan yang pas, aspal atau rigid.
Yusri menyampaikan Desa lubuk Siam dapat dijadikan sebagai sebuah kampung wisata, karena itu jangan di robah tata kebiasaan lama sebagai ciri khas dari kebudayaan.
Terkait rumah singgah banjir atau pos banjir, Yusri sangat setuju untuk disediakan.
Bahkan untuk ini sudah diperbolehkan melalui anggaran provinsi maupun kabupaten, yang diperlukan adalah membuatkan model atau contoh dan cari lokasi yang strategis untuk menampung masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir.
"Kita tahu bahwa walaupun sudah ada PLTA, banjir ini tetap akan datang sekali setahun karena itu fasilitas ini sangat dibutuhkan,” tuturnya. (*)