Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penasaran! Inilah Pil Kesepian yang Diciptakan oleh Peneliti

Inilah pil kesepian yang nantinya akan menjadi obat bagi sesorang hingga tidak lagi merasa kesepian

Editor: Budi Rahmat
Tribunnews.com
Penasaran! Inilah Pil untuk Kesepian yang Diciptakan oleh Peneliti 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Penasaran. Seperti apa efek pil kesepian yang akan diciptakan ilmuwan lewat penelitian yang dilakukan.

Pil kesepian ini disebut-sebut akan menjadi obat bagi seseorang yang merasa kesepian.

Bagi mereka yang tidak memiliki teman atau memang merasa kesepian bisa meminum pil hingga tidak lagi merasakan hal tersebut.

Baca: Yuli Tertipu Dukun Fiktif, Uang Rp 740 Juta Ditukar Keris dan Akik, Pelaku Beraksi Sejak 2013

Baca: Ngeri, Sudah ada Laporan 10 Anak Diculik dan Dibunuh, Telinga, Lidah hingga Organ Seksual Hilang!

Baca: Dua Orang Anak di Riau Meninggal Dunia Akibat DBD, Kasusnya Meningkat Dari Tahun Lalu

Baca: Begal Remaja Sadis, Bawa Celurit Cari Mangsa, Incaran Pasangan Kekasih, Kalau Melawan Dilukai

Tim peneliti di Brain Dynamics Lab, University of Chicago Pritzker School of Medicine, yang dipimpin oleh Stephanie Cacioppo sedang berupaya untuk menciptakan pil penangkal kesepian.

Dilansir dari Futurism, Minggu (27/1/2019), Cacioppo mengklaim bahwa kesepian terjadi ketika sinyal biologi yang menyuruh kita menemui orang lain bertabrakan dengan pikiran kita yang menganggap ada bahaya sosial di mana-mana.

Untuk menjaga agar tabrakan tersebut tidak membanjiri kita, Cacioppo dan tim melirik sebuah neurosteroid bernama pregnenolone sebagai solusinya.

Baca: Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Gelar Dies Natalis, Dihadiri Insinyur Belanda

Zat tersebut diyakini mampu mengurangi persepsi berlebihan kita akan bahaya sosial.

Cacioppo mengakui bahwa zat ini memang tidak membuat manusia berhenti merasa kesepian, tetapi ia dapat mengubah efek kesepian terhadap otak dan tubuh.

“Jika kita dapat mengurangi sistem alarm di pikiran individu yang merasa kesepian, kita mungkin bisa membuat mereka terhubung kembali, dan bukan menjauh dari orang lain,” ujarnya.

Dalam uji praklinis yang dilakukan oleh Cacioppos, pregnenolone dan allopregnanolone memang ditemukan dapat melawan beberapa perubahan biologi di otak yang terkait dengan rasa kesepian.

Lalu bila dibandingkan dengan antidepresan lainnya, kedua zat tersebut memiliki efek samping yang lebih ringan.

Pada saat ini, Cacioppos dan tim sedang melakukan penelitian untuk melihat efek pregnenolone terhadap individu yang sehat, tetapi kesepian.

Baca: Ayu Safitri Sempat Di Tampung Yayasan Penyalur Kerja Sebelum Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa

Masing-masing pasien diresepkan 400 miligam pregnenolone oral.

Percobaan ini telah berlangsung sejak Mei 2017 dan berakhir pada 2019.

Berdasarkan data yang dianalisisnya sejauh ini, Cacioppos cukup optimis bahwa pregnenolone lebih mampu mengurangi persepsi akan rasa kesepian dibandingkan plasebo.

Baca: Jadwal Lengkap Pekan ke 22, Klasemen dan Top Skor Liga Italia, Juventus vs Parma, Roma Vs AC Milan

“Aku penasaran dengan seberapa besar efek yang akan kita temukan,” ujarnya.

Kita tunggu saj abagaimana hasil para peneliti atas keberadaan pil kesepian tersebut. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved