Kepulauan Meranti

Polemik Lomba Mancing Hadiah Mobil Diganti Uang Rp 5 Juta, Pj Kades: Panitia Terkesan Lepas Tangan

Fahri warga Desa Batang Meranti Kecamatan Pulau Merbau yang menjadi pemenang harus gigit jari tidak mendapatkan hadiah utama dan hanya dibayar 5 juta

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Sesri
Istimewa
Fahri dengan ikan hasil tangkapannya dan simbolis kunci mobil yang diterima Fahri saat memenangkan perlombaan. 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Teddy Tarigan

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam, Kepulauan Meranti dengan hadiah utama mobil yang digelar beberapa waktu masih menyisakan polemik.

Fahri warga Desa Batang Meranti Kecamatan Pulau Merbau yang menjadi pemenang harus gigit jari tidak mendapatkan hadiah utama dan hanya dibayar dengan uang Rp 5 juta oleh panitia penyelenggara. 

Padahal saat dinyatakan sebagai pemenang karena berhasil mendapatkan Ikan Kurau seberat 8 kg, Fahri sudah diberikan kunci mobil simbolis. 

Pihak keluarga dari pemenang lomba akhirnya meminta kepada pihak desa untuk membantu menyelesaikan persoalan itu dengan melakukan mediasi.

Panitia dinilai tidak berlaku adil, karena mendiskualifikasi pemenang secara sepihak.

Baca: Menang Mobil dalam Lomba Mancing, Hadiahnya Malah Diganti Rp 5 Juta Oleh Panitia

Baca: Lokasi Mancing di Sungai Siak, Pekanbaru: Ada Ikan Baung, Juwara, Selais & Gurami Sungai

Fahri dengan ikan hasil tangkapannya dan simbolis kunci mobil yang diterima Fahri saat memenangkan perlombaan.
Fahri dengan ikan hasil tangkapannya dan simbolis kunci mobil yang diterima Fahri saat memenangkan perlombaan. (Istimewa)

Menurut informasi Fahri didiskualifikasi  karena ada laporan bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring.

Namun sampai saat ini, laporan yang dimaksud belum disampaikan secara terbuka, padahal panitia sudah memberikan hadiah mobil secara simbolis kepada pemenang di depan masyarakat banyak.

Menanggapi persoalan itu, Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar kepada wartawan mengatakan pihaknya berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan.

Setelah dilakukan komunikasi, namun pihak panitia dinilai tidak kooperatif dan terkesan lepas tangan.

"Kita sudah berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan, namun pihak panitia terkesan lepas tangan," kata Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar, Kamis (31/1/2019).

Seperti yang diketahui, di dalam brosur lomba mancing yang telah disebar, terdapat nama Burhanuddin sebagai ketua panitia.

Baca: Mahasiswi UIN Ditemukan Tewas di Kebun Karet, Diduga Dibunuh dan Diperkosa, Ini Fakta & Kronologinya

Baca: Warganya Menang Mobil di Lomba Mancing tapi Dapatnya Rp 5 Juta, Ini Kata Pj Kades Batang Meranti

Setelah mencari berbagai informasi, akhirnya pihak desa yang ditunjuk keluarga untuk menyelesaikan permasalahan ini bisa menghubungi Burhanuddin selaku ketua panitia.

Namun Burhanuddin tidak mengaku jika dia bertanggung jawab atas kepanitian tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan ketua panitia, Pak Burhanuddin. Namun dia tidak mengaku bahwa dirinya adalah ketua panitia. Dia malah mengatakan tidak tahu siapa ketua panitia yang sebenarnya," ungkap Zaujar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved