Kerusakan Gempa Mentawai di Sikakap, BMKG Sebut Ada Mercusuar Roboh dan Puskesmas Rusak Ringan
Mercusuar yang sudah tidak berfungsi dilaporkan roboh setelah Gempa Mentawai. Satu puskesmas juga dilaporkan rusak ringan
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat gempa Mentawai. Selain Puskesmas, mercusuar juga rusak
TRIBUNPEKANBARU.COM- Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat gempa bumi Mentawai berkekuatan 6,1 SR.
Terjadi pukul 16.27 WIB, gempa Mentawai memiliki kekuatan 6,1 SR dengan kedalaman 26 kilometer.
Melansir situs resmi BMKG, gempa di mentawai mengakibatkan kerusakan Puskesmas Sikakap rusak ringan.
Sementara Mercusuar yang sudah tidak berfungsi roboh.
BMKG mencatat 52 kali gempa susulan hingga pukul 21.00 WIB.
Hasil monitoring BMKG pada gempa bumi di Mentawai, setidaknya ada 5 aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat.
Gempa susulan yang dirasakan warga berkekuatan 5.3 SR, 6,1 SR, 5,3 SR, 5,9 SR dan 5,0 SR.
Melansir situs resmi BMKG, gempa di Mentawai dengan magnitude paling kuat dirasakan berpusat di laut pada jarak 105 km arah TenggaraKota Tua Pejat, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.
Baca: Update Gempa Mentawai 6,1 SR, BMKG Catat 52 Kali Gempa Susulan, 5 Gempa Dirasakan Warga
Baca: 3 Gempa Beruntun Guncang Kepulauan Mentawai, Warga Padang Berhamburan, Ya Allah, Gempa
Baca: VIDEO: Detik-detik Pengunjung Mall di Padang Panik Berhamburan Saat Gempa 6.0 SR Guncang Mentawai
Baca: BREAKING NEWS: Mentawai Diguncang Gempa 6,0 SR Sore Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Dari hasil pemodelan tsunami gempa yang terjadi tidak memicu tsunami.
Dampak gempa bumi Mentawai berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Solok II-III MMI Padang, Pariaman, Painan III-IV dan Kepulauan Mentawai (Tua Pejat,Pagai Selatan) IV-V MMI.
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumitersebut.
Berdasarkan data sementara tercatat Puskesmas Sikakap rusak ringan, Mercusuar yang sudah tidak berfungsi juga roboh.
BMKG merilis memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal.
Penyebabnya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Tepatnya di zona Megathrust Segmen Pagai yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangataktif diwilayah Sumatera.
Baca: Klasemen Sementara Liga Inggris, Liverpool Kokoh Dipuncak, Manchester City vs Arsenal Malam Ini
Baca: KH Maimun Zubair Salah Baca Doa untuk Jokowi. Saat Dikoreksi, Rebutan Microphone dengan Romahurmuziy
Baca: Detik-detik Gawang Juventus Dibobol Parma Setelah Unggul 3-1, Gol Gervinho Samakan Skor Babak Kedua
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwagempabumiini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)
BMKG mengimbauan masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat serta informasi dari BMKG.
Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Masyarakat juga diminta tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.
Pengunjung Mal di Padang Panik
Pada saat gempa, kepanikan terjadi di salah satu mall di Kota Padang.
Kepanikan itu terekam kamera dan dibagikan oleh akun instagram, @soalpadang.
Baca: Penembakan Warga Sipil di Papua, Peluru Tembus hingga Leher Belakang Penjaga Kios Depan SMUN 1 Mulia
Baca: Liga Champions Asia 2019, Nama-nama Pemain yang Dibawa Persija Jakarta Lawan Home United
Sebelumnya, gempa juga mengguncang Mentawai.
Mentawai diguncang gempa berkekuatan 4,8 SR hari Rabu (2/1/2019)
Gempa dini hari dengan kekuatan 4.8 magnitudo tepatnya di wilayah Tua Pejat, Mentawai.
Dikutip dari Twitter @InfoBMKG, gempa mengguncang Tua Pejat Mentawai pukul 03:24:39 WIB.
Lokasi gempa di 2.51 Lintang Selatan, 99.66 Bujur Timur, pusat gempa berada di laut tepatnya 56 kilometer tenggara Lepulauan Mentawai.
Meski pusat gempa terdapat di laut, tidak ada potensi tsunami dalam gempa tersebut.
Gempa terjadi di kedalaman 39 kilometer dan dirasakan dengan skala (MMI) II Tua Pejat.
Baca: Sampai Alami Luka Tusuk, Inilah Serda Hadi, Berhasil Gagalkan Pencurian Sepeda Motor di Masjid
"#Gempa Mag:4.8, 02-Jan-19 03:24:39 WIB, Lok:2.51 LS, 99.66 BT (Pusat gempa berada dilaut 56 km tenggara kep. mentawai), Kedlmn:39 Km Dirasakan (MMI) II Tua Pejat #BMKG," tulis BMKG.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.