Pilpres 2019
Didesak Minta Maaf Soal Puisi Doa yang Ditukar, Fadli Zon: Jangan Digoreng Maupun Dipelintir
Mereka protes dan meminta Fadli Zon meminta maaf karena menilai Puisi itu telah menghina ulama Maimoen Zubair atau Mbah moen
Didesak Minta Maaf Soal Puisi Doa yang Ditukar, Fadli Zon: Jangan Digoreng Maupun Dipelintir
TRIBUNPEKANBARU.COM - Puisi berjudul 'Doa yang Ditukar' karya Wakil ketua Umum Gerindra Fadli Zon mendapatkan protes sejumlah pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi.
Mereka protes dan meminta Fadli Zon meminta maaf karena menilai Puisi itu telah menghina ulama Maimoen Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen.
Meskipun demikian Fadli Zon yang juga menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tidak akan meminta maaf karena telah membuat puisi tersebut. Karena menurutnya tidak ada yang salah dengan puisi yang dibuatnya itu.
"Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/2/2019).
Fadli Zon kembali menegaskan bahwa Puisi Doa yang ditukar, tidak ada kaitannya dengan Mbah Moen.
Baca: Tak Tahan Lihat Kemolekan Tubuh Ibu Penjaga Kios, Pemuda Ini Coba Cabuli dari Belakang
Baca: Viral Guru Diajak Duel Siswanya, Hotman Akan Kirim Uang untuk Guru: Hotman Sukses karena Guru
Baca: Didemo Mahasiswa, Syafri Harto Pastikan Tidak Ada Lagi Acara Nikahan Memakai Gedung di Kampus
Menurutnya puisi tersebut ditujukan kepada penguasa bukan pada Mbah Moen.
"Saya kira saya udah jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan nggak ada hubungannya dengan mbah Maimoen. Saya kira bagi mereka yang memahami itu, di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, mbah Maimoen kan bukan penguasa," katanya.
Fadli Zon meminta puisi tersebut tidak terus digoreng atau dipelintir seolah-olah ditujukan pada Mbah Moen. Baginya Mbah Moen merupakan ulama yang sangat arif dan bijaksana.
"Jadi jangan dipolitisir, jangan digoreng maupun dipelintir, engga ada sama sekali, saya mengenal beliau adalah ulama yang baik, ulama yang humble, ulama yang Arif," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Apep Saefulloh, menyayangkan adanya puisi yang dianggap menghina ulama senior KH Maimoen Zubairoleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.
Baca: KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pekanbaru Menulis Buku dan Kuliah, Lakoni Beberapa Pekerjaan Sekaligus
Baca: Sempat Dituding Hamil Duluan, Aura Kasih dan Eryck Amaral Gelar Pengajian Syukuran 4 Bulan Kehamilan
Baca: Bupati Pelalawan Pastikan Tidak Akan Gelar Rekrut P3K Bila Dibiayai APBD
Hal itu diungkapkan Apep kepada wartawan usai dialog tertutup dengan Tim Kampanye Daerah Kota Sukabumi di Hotel Horison, Jumat (8/2/2019) malam.
Acara itu dilaksanakan secara tertutup, dalam rangkaian Safari Kebangsaan VII yang dipimpin Sekretaris TKN Jokowi-KH Maruf, Hasto Kristiyanto.
Menurut Kiai Apep, dalam pertemuan itu, dilakukan dialog soal bagaimana cara menepis hoaks dan fitnah yang saat ini bertebaran.
Satu di antara yang dibahas juga adalah soal puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar'.