Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengaku Kerap Disiksa, Kakak Beradik Ini Kabur dari Rumah, Tak Mau Pulang karena Takut Dibunuh

Kakak beradik ini kabur dan tak ingin pulang ke rumah karena takut akan dibunuh orangtuanya. Kini kedua bersembunyi

Editor: Budi Rahmat
iStock
Mengaku Kerap Disiksa, Kakak Beradik Ini Kabur dari Rumah, Tak Mau Pulang karena Takut Dibunuh 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kakak beradik Reem dan Rawan (bukan nama sebenarnya) yang masing-masing berusia 18 dan 20 tahun ini memilih kabur dari rumah.

Mereka tidak ada keinginan untuk kembali ke rumah orangtuanya karena khawatir akan menghadapi kemurnkaan orangtua dan akan dibunuh.

Kini keduanya bersembunyi dihongkong dengan harapan bisa bebas dari aturan keras orangtuanya.

Baca: Update Persib Bandung: Radovic Sebut Maung Bandung Wajar Kebobolan 2 Gol, Ini Penyebabnya

Baca: Ini 5 Aplikasi Pemblokir Iklan di Android

Sudah hampir enam bulan ini Reem dan Rawan kabur dari keluarga mereka di Arab Saudi.

Kakak beradik berusia 18 dan 20 tahun itu sudah berpindah tempat hingga 13 kali mulai dari hotel, hostel, bahkan pernah tidur di kapal.

Usaha itu mereka lakukan untuk mencegah deportasi dan ancaman bakal kembali bertemu keluarga jika mereka kembali ke Saudi.

Dilansir AFP Sabtu (23/2/2019), penyiksaan yang diterima baik dari ayah maupun saudara membuat Reem dan Rawan kabur dari Saudi.

Reem membuka kisah keduanya dengan menceritakan ayah mereka sering memukuli mereka saat masih kecil, dan kakak mereka saat mulai beranjak dewasa.

Dia mengungkapkan mereka disiksa hanya karena kesalahan seperti bangun telat untuk salat. Ayahnya tidak berusaha mencegah saat kakaknya memukuli mereka.

Baca: DOWNLOAD Facepack PES 2019 untuk PC Terbaru, Update Pemain Barcelona, Liverpool, MU dan Juventus

"Ayah berpikir itu adalah cara yang bagus supaya mereka menjadi pria sejati ketika mulai memukuli kami," keluh Reem.

Bahkan, adiknya yang baru berumur 10 tahun ikut-ikutan mengawasi cara mereka berpakaian. Bahkan memarahi saat mereka ketahuan berada di luar tanpa niqab.

Dia mengatakan adiknya itu mempelajarinya setelah melihat ayah serta kakaknya. "Dia pasti berpikir itu cara baik menangani perempuan," tuturnya.

Mereka sudah berencana untuk kabur sejak dua tahun lalu di saat Rawan mencapai usia 18 tahun, sehingga dia bisa mengajukan visa ke Australia.

Peluang pun datang September 2018 tatkala keluarga mereka memutuskan untuk berlibur ke Sri Lanka.

Saat orangtua mereka tidur, Rawan dan Reem mengambil paspor mereka. Keduanya pun segera bergegas ke bandara dan mengambil penerbangan dari Colombo ke Hong Kong.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved