Komunitas E-Gen di Pekanbaru, Percakapan Anggota Wajib Bahasa Inggris di Whatsapp Group
Cara efektif untuk belajar menguasai bahasa, salah satunya dengan membiasakannya dalam percakapan sehari-hari.
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Cara efektif untuk belajar menguasai bahasa, salah satunya dengan membiasakannya dalam percakapan sehari-hari.
Inilah yang diterapkan oleh Komunitas English Generation (E-Gen).
Anggota komunitas ini tiada hari tanpa berbahasa Inggris.
Mereka tidak sedang kursus. Namun sesama mereka menjadi tempat belajar agar mahir berbahasa Inggris.
Sarana belajar mereka yakni percakapan di Grup Whatsapp.
Di samping kegiatan-kegiatan rutin yang mereka taja.
Baca: Inisiasi #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Masyarakat Bijak Pakai Plastik
Ketua E-Gen, Tengku Muhammad Yosandi mengungkapkan, keanggotaan komunitas hanya ditadai dengan bergabung di grup Whatsapp yang dibuat. Tak ada perekrutan khusus, apalagi pakai biaya pendaftaran.
"Jadi di Grup Whatsapp, harus bahasa Inggris," ungkap TM, sapaan akrabnya, Rabu (20/2/2019). Melalui grup Whatsapp juga, komunitas ini menjalankan program harian, mingguan sampai bulanannya.
TM mengatakan, dalam percakapan grup, anggota dilarang keras berkampanye politik, menyinggung SARA, berkata kotor dan mempromosikan produk. Di luar konteks program E-Gen, anggota hanya bisa berbagi informasi tentang pendidikan seperti beasiswa dan lowongan kerja.
"Anggota dipersilakan bergabung. Nggak ada seleksi, free charge (biaya). Tapi kita ada rule (aturan) yang disepakati," tegas TM didampingi M. Rizky Agustian selaku Ketua Tim Gathering dan Teresia selaku Human Resouces Development (HRD).
TM menjelaskan, pengurus menerima anggota baru untuk diundang masuk ke grup Whatsapp melalui rekomendasi HRD. Pengurus juga memantau keaktifan anggota. Jika tidak aktif dan sudah diingatkan sampai tiga kali, maka anggota tersebut dikeluarkan dari grup.
Menurut TM, E-Gen memiliki anggota 218 orang. Didominasi mahasiswa, pelajar dan yang sudah bekerja. "Termasuk 30 orang pengurus," kata Teresia menambahkan.
E-Gen tampaknya dikelola secara profesional. Walau hanya berbentuk komunitas. Programnya juga disusun sedemikian rupa untuk mereka jalankan sama-sama.
TM menyebutkan, E-Gen berdiri pada 15 Oktober 2015. Berawal dari diskusi Bahasa Inggris di Whatsapp. Lalu berlanjut sampai membuat Grup WA dan ngumpul. Setahun kemudian, digelar Gathering setiap minggu.
