Indragiri Hilir
Kisah Mardian Diterkam Harimau Sumatera di Inhil Riau, Si Belang Menerjang dari Balik Semak-semak
Tidak bisa dipungkiri trauma pasca penyerangan si belang belum sepenuhnya hilang dari ingatannya.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Kisah Mardian Diterkam Harimau Sumatera, Si Belang Menyerang Setelah Mengendap dari Balik Semak
TRIBUNPEKANBAR.COM, TEMBILAHAN – Tidak banyak kata–kata yang bisa diucapkan oleh Mardian (31) di balik perban yang masih membungkus luka di bagian kepala dan badannya akibat serangan harimau sumatera akhir pekan lalu.
Mardian tampak tenang dalam masa perawatan dan pemulihannya, walaupun tidak bisa dipungkiri trauma pasca penyerangan si belang belum sepenuhnya hilang dari ingatannya.
Baca: Serangan Harimau di Inhil Riau, Mardian Pura-pura Mati Agar Tak Diterkam Kembali
Mardian mengaku tidak ada firasat buruk apapun yang dirasakannya saat turun dari rumah untuk bekerja mencari kayu ke hutan.
“Tak ada (firasat buruk), namanye musibah lah,” ujar Mardian dengan nada suara pelan berlogat Melayu kental saat dikunjungi Tribun Pekanbaru di Ruang Perawatan bedah RSUD Puri Husada Tembilahan, Rabu (6/3/2019).
Masih terasa jelas oleh Mardian saat si belang mengendap–ngendap di balik semak dan seketika menerkamnya hingga terjatuh.
“Di tepi semak itu tak nampak kan. Saye paling belakang, diterkam saye telentang, pas telungkup habis sini,” tutur Mardian sembari menunjuk sekitar bagian bahu dan pundaknya.
Baca: VIDEO: Kepala Luka & Telinga Nyaris Putus, Mardian Warga Inhil Riau Selamat dari Terkaman Harimau
Mardian pun semakin tidak berdaya, di saat si belang lalu menyerang bagian kepalanya.
Ditengah rasa sakit yang teramat sangat, di situlah muncul ide untuk pura–pura mati agar serangan lanjutan tidak diterimanya lagi.
“Saat nyerang bagian kepala itu, saye purak–purak mati karena kesakitan kan,” imbuh Mardian didampingi sang istri Syarifah.
Beruntung rekan–rekannya sesama bekerja berupaya menolong Mardian dengan mencoba menghalau si belang, hingga akhirnya Mardian bisa melarikan diri bersama Ujang, Nahar dan Edi sambil menahan rasa sakitnya.
“Berlari dapat, tapi tak kuat lagi,” ucap Mardian mengisahkan perjuangannya lari dalam kondisi luka terkaman harimau.
Baca: Usia Harimau Sumatera yang Serang Warga di Kecamatan Gaung Inhil Riau Diduga di Bawah 2 Tahun
Saat ini kondisi Mardian sudah mulai membaik dan bisa melakukan aktifitas ringan di sekitar ruang perawatannya.
Bahkan menurut sang istri nafsu makan Mardian sudah normal dari keadaan sebelumnya setelah diserang harimau.
“Alhamdulillah ada perubahan, banyaklah makannya,” kata Syarifah.