Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KISAH Serangan Kilat Kopassus di Irian Barat Papua: Separatis tak Sempat Kokang Senjata

Akhir tahun 1966, Irian Barat (Papua) membara karena pemberontakan terbesar terjadi di sana.

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah pasukan Kopassus TNI AD mengikuti defile pasukan di sela-sela upacara Hari Juang Kartika ke-68 di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jatim, Minggu (15/12/2013). 

KISAH Serangan Kilat Kopassus di Irian Barat Papua: Separatis tak Sempat Kokang Senjata

TRIBUNPEKANBARU.COM - Akhir tahun 1966, Irian Barat (Papua) membara karena pemberontakan terbesar terjadi di sana.

Pemberontakan terbesar itu dipimpin oleh Lodewijk Mandatjan yang bermarkas di Kepala Burung Irian Barat.

Diklaim sebagai pemberontakan terbesar lantaran Mandatjan berhasil memobilisasi 14 ribu warga suku Arfak yang menjadi pengikutnya untuk masuk hutan.

Dari hutan Mandatjan bersama anggotanya melakukan serangkaian kegiatan penghadangan, penyerangan dan pengacauan keamanan lainnya di kecamatan Warmare dan Ransiki.

Mandatjan dan suku Arfak yang dipimpinnya memberontak karena buruknya keadaan ekonomi di Irian Barat saat itu.

Lodewijk Mandatjan sendiri ialah sebenarnya ialah seorang patriot pejuang Trikora saat Indonesia berusaha merebut Irian Barat dari Belanda.

Baca: KISAH Menegangkan Pasukan Katak (Kopaska) Lumpuhkan Pembajak: Jebakan Maut di Bank

Baca: Pacaran Sejak SMA, Serda Bayu Anggota Kopassus yang Gugur Ditembak KKB Berencana Segera Menikah

Baca: Tiga Prajurit Kopassus Tewas Ditembak KKB di Papua, Satu Prajurit Anak Wakil Bupati Luwu

Usaha-usaha Mandatjan dalam melakukan pemberontakan sangat meresahkan.

Hingga pada awal 1967 pos Komando Rayon Militer (Koramil) di Warmare Sektor-B diserang oleh puluhan separatis Mandatjan.

Sialnya, Koramil hanya dipertahankan oleh 6 orang prajurit TNI.

Meski begitu keenam anggota TNI itu tetap melawan dengan gigih.

Kontak tembak sengit terjadi, selama seminggu kelompok separatis mengepung Koramil.

Keenam anggota TNI itu mulai menghadapi masalah menipisnya amunisi, kekurangan logistik, dan kurang tidur.

Bahkan satu orang anggota TNI gugur hingga jasadnya terpaksa dikuburkan dalam markas lantaran kepungan rapat musuh.

Baca: VIDEO Streaming Arsenal Vs Manchester United Premier League, Live RCTI & Bein Sports 1

Baca: VIDEO Link Streaming Manchester City vs Watford Liga Inggris Pekan 30 Pukul 00.30 WIB Live RCTI

Baca: VIDEO Live Indosiar Persela Vs Arema, Penyisihan grup E Piala Presiden, Sabtu Sore

Sintong yang baru saja menginjakkan kaki di bumi Cenderawasih langsung diperintahkan untuk membebaskan Koramil di Warmare.

Tanpa menunggu lagi, tim RPKAD yang berkekuatan 50 personel langsung berangkat menuju lokasi menggunakan dua buah truk.

Petang hari tim RPKAD tiba di lokasi dan

Serbuan mendadak tim RPKAD ini amat mengagetkan separatis.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved