Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

VIDEO: Andik Baso, Warga Meranti Riau, Terpaksa Tidur di Kolong Rumah Akibat Kebakaran Lahan

Andik Baso (55) warga Desa Tebun, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat kebakaran yang terjadi puluhan hektar kebun Sagu miliknya di desa tersebut hangus

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau telah menjadi momok buruk bagi masyarakat.

Tidak hanya menyebabkan kerugian terhadap kesehatan dikarenakan asap yang ditimbulkan, tapi juga mengakibatkan kerugian secara ekonomi termasuk bagi masyarakat kecil.

Seperti yang dialami oleh Andik Baso (55) warga Desa Tebun, Dusun Merenggut, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat kebakaran yang terjadi puluhan hektar kebun Sagu miliknya di desa tersebut hangus terbakar.

Saat Tribun berjumpa dengan Andik, dirinya mengaku bahwa lahan miliknya sudah dua kali terbakar dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

"Ini sudah terjadi dua kali, saya tidak tahu lagi mau mengdu kemana," ungkapnya sambil terus melihat ke arah lahannya yang terbakar.

Pantauan Tribun ketika itu seluruh lahannya di sekolah rumahnya sudah hangus terbakar. "Ini tinggal rumah saya saja lagi yang belum terbakar," ujarnya.

Bahkan dirinya harus terus mengawasi pelebaran api, mengingat lahan miliknya yang merupakan gambut begitu mudah terbakar. Terlihat bangunan rumah miliknya juga masih berbahan baku dari kayu.

Baca: Panas Ekstrem Kuras Energi Tim, Warga Kepulauan Meranti yang Kebunnya Terbakar Dijanjikan Bantuan

Baca: Kepulauan Meranti Riau Akan Lakukan Tera Ulang Secara Mandiri Tahun ini

Baca: Petani Kopi di Meranti Dapat Bantuan Sarana Produksi Rp 3 Miliar

Baca: Pendaftaran Online Calon Taruna, Bintara, dan Tamtama Polri Hingga Maret 2019, Ini Linknya!

Menyedihkannya lagi dirinya bahkan sudah empat hari harus tidur di bawah kolong rumahnya. Hal tersebut agar dirinya bisa dengan cepat mengantisipasi menjalarnya api sampai ke rumahnya. "Saya harus tidur di kolong rumah, sudah tidak perduli lagi kalau ada ular, yang penting rumah saya jangan terbakar," ungkapnya.

Sesekali Andik harus menjangkit tanahnya untuk memadamkan api. Hal tersebut karena air di sumur miliknya kering. "Itu ada sumur tapi kering, jadi kita madamkannya kita cangkul tanah itu," ungkapnya.

Andik juga mencontohkan bagaimana dirinya mencangkul tanahnya yang berasap agar api padam dan tidak menjalar. Dirinya bahkan tidak peduli walau tidak menggunakan alas kaki. "Kayak gitu (mencangkul) baru dia mati, karena air tidak ada," ujarnya di sela-sela aktivitasnya mencangkul tanahnya.

Dirinya mengatakan bahwa selama mengalami musibah tersebut, dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun. "Rumah saya sudah dua kali terbakar tapi saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapu,/n," ujarnya.

Bahkan lahan sagu terbakar miliknya tidak akan bisa pulih dalam waktu yang lama. "Itu kalau sudah terbakar, 5 sampai 6 tahun lagi batu bisa pulih," ujarnya.

Andik mengaku tinggal sendiri di rumahnya tersebut, dimana keluarganya saat ini berada di Batam.

Baca: Terciduk, Kevin Sanjaya Kepergok Jalan Bareng Sosok Wanita Misterius Ini

Baca: Polsek Bengkalis Riau Ikut Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Pematang Duku

Baca: Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Kekasihnya karena Cemburu, Sebelumnya Sempat Berhubungan Intim

Baca: Berikut Foto-foto Kereta Terguling di Bogor; Penumpang Ceritakan Detik-Detik Kecelakaan

Andik berharap ke ajaran yang terjadi bisa cepat selesai, dan tidak menimbulkan kerugian lebih banyak bagi warga.

Masih di tempat yang sama Pj Kepala Desa Tebun Syahroni mengakui bahwa kebakaran yang terjadi di desanya memang berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat. "Kita di sini ada 50 KK, jadi lahan yang terbakar di sini semuanya lahan milik masyarakat," ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved