Terkuak Fakta Baru Prostitusi Online di Jogja: Muncikari Merupakan Mahasiswa Asal Dumai, Riau
Polisi pun mengungkap kasus prostitusi online ini hingga terkuak tarifnya sekali booking wanita.
Terkuak Fakta Baru Prostitusi Online di Jogja: Muncikari Merupakan Mahasiswa Asal Dumai, Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM - Foto-foto wanita tersebar di media sosial twiiter.
Muncikari mengiklankan wanita tersebut untuk ditawarkan ke pria hidung belang.
Polisi pun mengungkap kasus prostitusi online ini hingga terkuak tarifnya sekali booking wanita.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY melalui tim cyber-nya menangkap dua orang muncikari.
Pada tanggal 7 Maret kemarin mereka menangkap CK (33) seorang perempuan warga Maguwoharjo, dan pada 12 Maret menangkap HP (25) mahasiswa warga Tanjung Penyembal, Dumai, Riau.
Keduanya beroperasi melalui sosial media.
Terbongkar, Mucikarinya Mahasiswa Buka Tarif Hingga Rp1,3 Juta" width="700" height="393" />
Tribun jogja
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat menggelar konferensi pers Senin (18/3) mengatakan, tersangka HP yang masih berstatus mahasiswa ini membuat 15 akun twitter untuk mengiklankan para pekerja seks yang dikelolanya maupun berkomunikasi dengan pengguna jasa.
Baca: Kualifikasi UEFA EURO 2020: Singkirkan Balotelli, Lini Serang Timnas Italia Dihuni Pemain Muda
Baca: Ada Aturan Baru SBMPTN 2019, Pendaftaran Gelombang I hingga 24 Maret 2019, Ini Tata Cara Ikut UTBK
Baca: Usai Beredar Video Salmafina Sunan di Club Malam Hingga Terlihat Pakaian Dalam,Wanita Ini Minta Maaf
Jadi jika ada pelanggan yang mau booking dapat langsung berkomunikasi di twitter wanita yang ingin dibookingnya.
Setiap akun sudah terdapat foto-foto dari wanita.
Namun yang mengelola dan melakukan komunikasi melalui akun twitter tersebut adalah pelaku sendiri.
"Setelah cocok dan deal dengan pengguna jasa, pelaku menghubungi wanitanya dan menentukan waktu serta lokasi bertemu.
Pelaku meminta DP 30 % dari harga booking melalui transfer dan sisa pembayaran akan langsung diberikan pelanggan kepada perempuan yang dibooking," terangnya.
Yuliyanto mengatakan tak sedikit perempuan pekerja seks yang berstatus mahasiswa.