Kepulauan Meranti
Siswa di Meranti Riau Mengundurkan Diri dari Ujian Nasional karena Menikah, Kepsek: Siswa itu Hamil
Dari kabar yang diterima dari pihak sekolah, peserta ujian nasional tersebut memilih memilih menikah dari pada mengikuti UNBK.
Siswa di Meranti Riau Mengundurkan Diri dari Ujian Nasional karena Menikah, Kepsek: Siswa itu Hamil
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK di Riau, ada siswa tidak ikut atau batal ujian karena menikah, sedangkan 30 siswa harus ujian susulan.
UNBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) dimulai Senin (1/4/2019) kemarin secara serentak di seluruh Provinsi Riau, termasuk di Kepulauan Meranti.
Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti ada 23 SMA yang melaksanakan UN, seluruhnya sudah melakukan ujian berbasis komputer atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Walaupun demikian hari pertama digelarnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah ada seorang peserta asal Kabupaten Kepuluan Meranti yang mengundurkan diri dari UNBK.
Baca: Tangis Muzdalifah Pecah, Mantan Istri Nassar Ceritakan Rencana Menikah dengan Fadel Islami
Baca: Siaran Langsung Liga Dangdut Indonesia LIDA 2019 Top 16 Grup 3, Aksi Faul,Hanan,Kiki & Vita (Video)
Baca: Ivan Gunawan Langsung Kecewa, Putri Ayu Ting Ting Bilqis Khumairah Idamkan Sosok Ayah Seperti Ini
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Riau, di Kabupaten Kepulauan Meranti, Ngajito, mengatakan seorang peserta UNBK di Kabupaten Kepuluan Meranti mengatakan siswa itu berasal dari SMA N 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepuluan Meranti.
Dari kabar yang ia terima dari pihak sekolah, peserta terkait lebih memilih menikah dari pada mengikuti UNBK.
"Namun secara detail-nya saya kurang tau. Dari kabar yang saya terima dari kepala sekolahnya, siswa terkait lebih memilih menikah dari pada UNBK," ujarnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SMA. N 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepuluan Meranti Poyadi, membenarkan informasi tersebut.
Menurutnya siswa tersebut dinyatakan gugur karena resmi memilih berhenti sekolah dan menikah sebelum UNBK dilaksanakan.
"Sebenarnya sudah berhenti. Namun kartu ujian dikeluarkan oleh pihak sekolah sebelum keputusan berhenti diambil oleh siswa terkait. Makanya nama dia masuk di Dapodik sebagai salah seorang peserta," ungkpanya.
Sebagai kepala sekolah, Poyadi mengaku merasa kecewa, pasalnya keputusan menikah diusia dini yang diambil oleh seroang siswanya itu disebabkan hamil.
"Siswa itu hamil lalu nikah memilih berhenti. Ujian susulan sudah tidak bisa, karena statusnya sudah berhenti. Untuk melanjutkan pendidikannya, ujian paket C adalah jalan satu-satunya," ungkapnya.
Namun ia merasa bersyukur, pada hari pertama dalam menggelar UNBK, di SMAN 1 Selatpanjang tidak ada kendala.
"Tidak ada kendala, berjalan lancar. Mudah-mudahan hingga hari akhir," harapnya.