Tribun Wiki
TERDETEKSI Sejak Dinasti Ming, Badan Arkeologi Tinjau ISTANA Rokan dan Makam Raja Rambah di Riau
Terdeteksi sejak Dinasti Ming, Badan Arkeologi Sumatera Utara (Sumut) tinjau Istana Rokan dan Makam Raja Rambah di Riau
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TERDETEKSI Sejak Dinasti Ming, Badan Arkeologi Tinjau ISTANA Rokan dan Makam Raja-raja Rambah
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN - Terdeteksi sejak Dinasti Ming, Badan Arkeologi Sumatera Utara (Sumut) tinjau Istana Rokan dan Makam Raja Rambah di Riau.
Ini pertama kalinya Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), didatangi pihak Badan Arkeologi Sumut, untuk memperdalam peninggalan dan bukti sejarah yang ada di Rokan Hulu.
Kunjungan pihak Badan Arkeologi Sumut ke Kabupaten Rohul, merupakan bukti adanya perhatian dari arkeolog terhadap potensi yang ada daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk ini, khususnya di bidang peninggalan sejarah.
Baca: Wakil Walikota Pekanbaru dan SELEBGRAM Cantik Riau serta Youtuber AJAK Masyarakat Agar Tidak GOLPUT
Baca: KISAH Miris Gadis Asal Pekanbaru Tertangkap Mesum dengan Kekasih di Aceh dan Jalani Hukuman Cambuk
Baca: VIDEO Viral SELEBGRAM Cantik Pekanbaru dan Remaja Pekanbaru #sayamudakamimemilih di Medsos
Badan Arkeologi Sumut membawahi lima provinsi, yakni Provinsi Aceh, Provinsi Sumut, Sumatera Barat (Sumbar), Riau, dan Provinsi Kepulauan Riau.
Saat kunjungan ke Kabupaten Rohul, selama dua hari, mulai Minggu (14/4/2019) hingga Senin (15/4/2019), Kepala Badan Arkeologi Sumut Dr Ketut Wiradayana MSi, didampingi 3 staff Badan Arkeologi Sumut, yakni Stanop Purnawibowo, Tomi Sitorus dan Anwar Bahri.
Kedatangan Tim Arkeologi Sumut disambut baik oleh Pemkab Rokan Hulu yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rokan Hulu Drs Yusmar MSi, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Rokan Hulu Fitriani, serta seorang staff Nurdin.
Kadis Parbud Rohul, Yusmar mengaku, pada kunjungannya, Tim Arkeologi Sumut meninjau Makam Raja-raja Rambah di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir, Rumah Rarangan Suri Andung Jati di Kaiti Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah, serta Istana Raja Rokan terletak di Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto.
Baca: Lembaga Adat Melayu atau LAM Riau KUTUK dan Sesalkan FITNAH Terhadap Ustadz Abdul Somad atau UAS
Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan
Baca: Mahasiswi CANTIK dan Cewek Cantik Bisnis Sampingan Make Up Artis, Belajar dari Tutorial di Youtube
Ia menjelaskan, menurut lepala Arkeologi Sumut, Ketut mengatakan dari tiga lokasi yang dikunjungi Kabupaten Rohul mempunyai objek penelitian yang besar dan potensi untuk dikembangkan, seperti berdasarkan salah satu bukti yang ditemukan di Makam Raja-raja Rambah terdeteksi daerah ini telah ada sejak Dinasti Ming, kisaran abad 15 dan 16.
"Namun tentunya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," jelas Ketut, yang disampaikan Yusmar, Selasa (16/4/2019).
Yusmar menerangkan, berdasarkan keterangan Ketut, ditemukan juga ada kaitannya Makam Raja-raja Rambah dengan Rumah Rarangan Suri Andung Jati di Kaiti yang dibuktikan dengan ditemukannya puing yang sama, dan perlu ditelusuri lebih jauh dengan menelusuri sungai-sungai besar, dan kecil di Kabupaten Rohul, yang dihubungkan dengan daerah lain, khususnya Sumbar dan Sumut.
Diakuinya, saat Ketut berkunjung ke Istana Raja Rokan di Kecamatan Rokan IV Koto, dirinya mengaku sangat terkesan dengan peninggalan sejarah yang masih baik dan fenomenal, ditandai dengan bentuk ukiran dan bentuk istana asli yang masih utuh dan terpelihara dengan baik.
Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah MINANG di Pekanbaru, KELILING 17 Provinsi di Indonesia Selama 73 Hari
Baca: KISAH Cewek Cantik ANAK BUNGSU Asal Pekanbaru, Melenggang ke Istana Negara Berkat Marching Band
Baca: Kisah CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru, Art Director di Kastil Creative, Ikut Pertukaran Pemuda ke Jepang
"Jadi Ketut minta istana ini perlu kita pelihara dan manfaatkan secara maksimal, kalau tidak benda sebagai bukti sejarah kerajaan melayu ini tinggal menunggu runtuh dan roboh," ujarnya.
Bahkan, terang Yusmar, Ketut memberikan saran agar Istana Raja Rokan dimanfaatkan secara maksimal, semisal menjadikan bangunan istana ini sebagai penginapan khusus atau home stay, karena ada enam rumah yang masih bisa dipelihara bersama ke tujuh istana tersebut.
Menurut Ketut, tambahnya, masyarakat tentunya akan terobsesi bagaimana menginap di sebuah istana, apalagi di rumah dan kamar yang pernah ditempati seorang raja.