Bengkalis
Bappeda Bengkalis Usulkan Penanganan Abrasi, pada RPJMN periode 2020-2024 mendatang
Usulan agar penanganan abrasi masuk dalam RPJMN, disampaikan dalam diskusi bersama Tim Bappenas di Jakarta
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: CandraDani
TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus mengupayakan agar penanganan abrasi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024. Hal ini penting, abrasi menjadi persoalan krusial bagi daerah di pesisir pantai.
“Saat ini Bappenas sedang menyusun Rancangan Teknokratis RPJMN periode 2020-2024. Makanya kita usulkan agar penangana abrasi masuk,” ungkap Sekretaris Bappeda Bengkalis Rinto, Kamis (25/4) kemarin.
Usulan agar penanganan abrasi masuk dalam RPJMN, disampaikan dalam diskusi bersama Tim Bappenas di Jakarta.
Hadir dalam diskusi Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Muhammad Firdaus, Kepala Bidang Ekonomi Jefalinus dan beberapa kasubbid terkait.
Baca: Kerap Diberi Janji-janji, DPRD Bengkalis Temui BNPP RI Bahas Abrasi
Baca: Warga Pesisir Utara Pulau Bengkalis Kecewa Pengamanan Abrasi Nihil Tahun 2019 Ini
Sedangkan dari Bappenas usulan diterima Kasubdit Sungai, Pantai, Waduk dan Danau Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas Muhammad Irfan Saleh, beserta staf.
Selain masalah abrasi juga disampaikan persoalan air bersih di Pulau Bengkalis, irigasi dan penanganan bencana kebakaran melalui pembangunan embung dan kanal blocking.
Menurut Rinto, belajar dari tahun-tahun sebelumnya usulan daerah yang tidak masuk ke dalam target RPJMN susah untuk diakomodir APBN. Atas dasar itu, makanya Pemerintah Bengkalis terus menggesa pihak Bappenas agar bisa mengakomodir usulan krusial ini.
“Selain itu, langkah ini juga merupakan tindaklanjut dari pertemuan Bupati Bengkalis dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas beberapa waktu lalu,” terangnya.
Baca: Ratusan Hektare Kebun Sawit Hingga TPI di Desa Jangkang Bengkalis Hilang Ditelan Laut Akibat Abrasi
Baca: Kondisi Abrasi Ancam 280 H Ladang Padi Terendam Air Asin di Bengkalis
Ditambahkan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau ini, dari diskusi yang disampaikan, semua usulan akan menjadi prioritas dalam RPJMN 2020-2024. Hanya saja, target dan lokasi masih dipertimbangkan pada beberapa wilayah di Indonesia.
Rinto menegaskan bahwa Bappenas akan merespon dan akan menindaklanjuti dalam diskusi bersama tim nantinya. Bahkan berjanjaji akan mengkomunikasikan ke Kementerian PUPR selaku pemangku program dimaksud.
"Uulan penanganan abrasi sudah diterima oleh Bappenas pada tahun lalu bahkan tahun ini akan menjadi perhatian," ungkap Rinto.

“Kita sangat berharap, usulan kita ini menjadi skala prioritas, karena abrasi menjadi persoalan khusus bagi kawasan yang berada di pesisir pantai Selat Malaka, seperti di Pulau Rupat dan Bengkalis,” tandasnya.(tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)