Diangkut Pakai Truk 3 Jam & Alami Dehidrasi,2 Gajah Jinak Akhirnya Sukses Giring Kawanan Gajah Liar
Kedua gajah jinak itu dibawa dengan menggunakan dua truk dengan jarak tempuh menuju lokasi selama 3 jam lamanya.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Enam ekor gajah liar keluar dari kantong gajah di Taman Nasional Tesso Nilo ke kawasan perkebunan sawit warga di dua kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pun turun ke lokasi.
Kali ini, ditemani dua ekor gajah jinak bernama Herman dan Indro. Herman dan Indro menemani tim manusia untuk mengiring enam kawan-kawan liarnya kembali ke habitat mereka.
"Dua ekor gajah jinak ini seharusnya diturunkan sejak Selasa (11/6/2019) lalu, namun karena kondisi cuaca hujan dan jalan becek membuat upaya yang dilakukan petugas dilapangan menjadi terkendala," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Kamis (13/6/2019).
Dua ekor gajah jinak ini baru dikirim pada Rabu (12/6/2019) siang dari Desa Lubuk Kembang Bungo di Taman Nasional Tesso Nilo karena kondisi jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan.
Baca: Gajah Bernama Rahman dan Indro Masih Berupaya Menggiring Kawanan Gajah Liar Ke TNTN
Kedua gajah jinak itu dibawa dengan menggunakan dua truk dengan jarak tempuh menuju lokasi selama 3 jam lamanya.
"Setelah sampai di lokasi, dua ekor gajah jinak ini nantinya akan membantu petugas kami untuk menggiring enam ekor kawanan gajah liar yang masuk ke dalam kawasan perkebunan sawit warga di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Peranap dan Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau," ucap Haryono.
Sebelumnya, petugas BBKSDA Riau menerima laporan bahwa kawanan gajah liar sebanyak enam ekor masuk ke kawasan perkebunan warga di dua Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Petugas dari BBKSDA Riau berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Inhu, WWF, Yayasan TNTN, TNI, Polri serta tokoh masyarakat setempat agar dapat melakukan evakuasi untuk menggiring enam kawanan gajah liar tersebut masuk ke kantong gajah di Taman Nasional Tesso Nilo.
Baca: Upaya Penggiringan Gajah Liar di Peranap Riau, Tim Harus Menempuh Jarak 15 Kilometer
Alami Dehidrasi
Sebelumnya sebagaimana dilansir Kompas.com, Upaya pemindahan dengan menggiring kawanan gajah liar yang masuk ke perkebunan sawit warga di kabupaten Indragiri Hulu, Riau, belum bisa dilakukan oleh petugas gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, karena kawanan gajah liar ini mengalami dehidrasi.
Sejak Rabu (12/6/2019) siang, petugas gabungan dibantu tokoh masyarakat setempat sudah berupaya untuk menghalau kawanan gajah liar yang masuk ke perkebunan sawit warga dan pasar di dua kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2019).
Baca: WWF Sebut 75 Persen Habitat Gajah Liar di Riau Tergerus Berubah Fungsi Menjadi Lahan Konsensi
Menurutnya kawanan gajah liar diduga mengalami dehidrasi karena menempuh perjalanan cukup jauh dari dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ke Kecamatan Peranap dan Kelayang.
Menurut Hansen, penggiringan gajah akan dimulai hari ini. Enam ekor gajah liar ini diduga terpisah menjadi dua kelompok.
Dua ekor gajah remaja berada di Kecamatan Kelayan dan empat gajah dewasa lainnya di Kecamatan Peranap.