Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Banyak Harimau yang Jadi Korban, Dirjen KSDAE Instruksikan Pembersihan Jerat Pemburu Liar di Riau

Instruksi pembersihan jerat khususnya di kawasan konservasi sudah saya perintahkan. Seperti di Aceh juga, sudah 3 tahun lebih dilakukan pembersihan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
BBKSDA Riau
Evakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin jantan yang terjerat di wilayah restorasi ekosistem hutan di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Jerat pemburu seakan jadi mimpi buruk bagi satwa liar, khususnya yang dilindungi yang hidup di hutan Riau.

Betapa tidak, sejumlah kasus satwa terkena jerat hingga akhirnya mati terjadi di Bumi Lancang Kuning.

Sebut saja kasus kematian seeokor Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) usai terkena jerat di daerah perbatasan Desa Muara Lembu - Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa (25/9/2018) lalu.

Bahkan mirisnya, harimau tersebut sedang bunting. Dua ekor anak yang sedang dikandungnya pun ikut mati.

Tali sling menjerat bagian perut sang harimau. Dia ditemukan mati dengan posisi tergantung di tepi jurang.

Kemudian baru-baru ini, kasus kematian 'Kucing Belang Raksasa' bernama Inung Rio. Harimau ini juga bernasib malang.

Dia mati saat dalam masa perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD), di Sumatra Barat.

Baca: Pria Ini Kepergok Mau Jual Kulit Harimau Sumatera Seharga Rp 57 Juta,Langsung Diringkus Petugas TNGL

Inung Rio, terkena jerat pemburu di areal yang merupakan ex Hak Pengusahaan Hutan (HPH), yang saat ini menjadi kawasan restorasi ekosistem dalam rangka pengembalian hutan secara alami kembali.

Lokasinya ada di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Dimana daerah itu juga menjadi wilayah kerja PT. Gemilang Citra Nusantara (RAPP Group), pada bulan Maret 2019 lalu.

Akibat terkena jeratan, harimau tersebut mengalami luka parah di bagian kaki depan, bahkan sampai membusuk, pada Maret 2019 lalu.

Terkait hal ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementrian LHK RI, Ir. Wiratno memerintahkan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, untuk melakukan pembersihan jerat.

Baca: Kronologi Kematian Harimau Sumatera Inung Rio Saat Perawatan, Alami Kerontokan Rambut dan Kejang

Termasuk di sekitar lokasi Harimau Sumatra Inung Rio terkena jeratan.

"Instruksi pembersihan jerat khususnya di kawasan konservasi sudah saya perintahkan. Seperti di Aceh juga, sudah 3 tahun lebih dilakukan pembersihan jerat. Saya mau minta pihak swasta juga ikut bantu," katanya, Jumat (5/7/2019) sore.

Dia meminta jajarannya agar melakukan pembersihan dengan masyarakat desa sekitar hutan.

Saat disinggung apakah Riau termasuk daerah yang paling banyak temuan jerat, Wiratno belum bisa memastikan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved