Mardiah Kerap Terkenang Suaminya yang Tewas Dimutilasi karena Potongan Tubuh yang Belum Ditemukan
Mardiah Kerap Terkenang Suaminya yang Tewas Dimutilasi karena Potongan Tubuh yang Belum Ditemukan
Mardiah Kerap Terkenang Suaminya yang Tewas Dimutilasi karena Potongan Tubuh yang Belum Ditemukan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mardiah istri dari korban pembunuhan dan mutilasi, masih kerap terkenang suaminya itu.
Jika malam hari ia ingat suaminya karena potongan tubuh yang belum ditemukan.
Mardiah juga khawatir karena satu pelaku lainnya juga belum tertangkap
Mardiah, istri dari Karoman, mengaku gelisah karena masih ada pelaku mutilasi suaminya yang belum tertangkap.
Baca: Fakta Terbaru Mutilasi PNS Kemenag: Usai Lakukan Aksi Bejat, DP Cerita ke Istri Telah Memotong Jasad
Baca: Pria Ini Mengaku Telah Melakukan Pembunuhan dan Korbannya Dimutilasi, Reaksi Istrinya di Luar Dugaan
Baca: Pengakuan DP kepada Istri: Kamu Mengira Aku Selingkuh, Itu yang Kamu Kira Selingkuhan Aku Mutilasi
Mardiah berharap polisi segera mengungkap pelaku lain yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Sebelumnya, Polres Ogan Ilir telah menangkap dan menetapkan satu orang atas nama Ibrahim (22) sebagai tersangka kasus tersebut.
“Aku minta pelaku lain juga segera ditangkap, selama mereka belum ditangkap, saya masih gelisah dan tidak tenang," kata Mardiah, Kamis (18/7/2019).
Mardiah minta Ibrahim yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dihukum berat, kalau perlu hukuman mati.
Baca: KRONOLOGI Kasus Mutilasi PNS Kemenag Bandung, Terungkap Setelah Penemuan Potongan Tubuh Terbakar
Baca: Pelaku Mutilasi Ini Bohongi Polisi, Ngakunya Lokasi Pembunuhan di Bogor Ternyata di Bandung
Permintaanya itu bukan tanpa alasan, sebab setelah kematian suaminya ia mengaku berat menjalani hidup untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Setelah suaminya meninggal, ia harus menghidupi anaknya yang berjumlah 4 orang sendirian dengan cara bekerja apa saja asal menghasilkan uang.
Mardiah belum rela dengan kepergian suaminya. Ia mengangap suaminya masih hidup selama potongan tubuhnya belum ditemukan.
“Saya minta pelaku dihukum mati, dia sudah menyusahkan aku dan anak-anakku, selama ini Karoman yang menghidupi kami,” kata dia.
“Saya juga masih sering terkenang dengan Karoman selama potongan tubuhnya belum ditemukan, terutama ketika malam hari saat hendak tidur.
Saya berharap potongan tubuh Karoman dapat segera dtemukan supaya bisa disatukan dikuburannya,” kata dia. Sementara, Syaripudin paman Karoman bersyukur dengan sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak keluarga menunggu lebih dari satu bulan.