Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

PETANI Kelapa Sawit di Riau Menjerit Harga TBS Anjlok, Pemprov Riau Didesak Tindak Perusahaan Nakal

Petani kelapa sawit di Riau menjerit karena harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok, Pemprov Riau didesak tindak perusahaan nakal

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Donny Kusuma Putra
PETANI Kelapa Sawit di Riau Menjerit Harga TBS Anjlok, Pemprov Riau Didesak Tindak Perusahaan Nakal 

PETANI Kelapa Sawit di Riau Menjerit Harga TBS Anjlok, Pemprov Riau Didesak Tindak Perusahaan Nakal

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Petani kelapa sawit di Riau menjerit karena harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok, Pemprov Riau didesak tindak perusahaan nakal.

Komisi II DPRD Riau yang membidangi perkebenunan menyoroti anjloknya harga sawit di Riau. Kondisi ini pun membuat petani sawit di Riau menjerit.

Sebab harga sawit belakangan ini terus turun.

Baca: CALON MENTERI dari Riau di Kabinet Kerja Jilid II Jokowi-Maaruf, FKPMR : Syarat Bisa Bahasa Inggris

Baca: BELAJAR dari Pilkada Bengkalis PKS Kapok Usung Tokoh di Luar Kader di Pikada Riau 2020 Ini Alasannya

Baca: CUACA di Riau Hari Ini Jumat 26/7/2019 Cerah Berawan, Namun Terpantau 8 Titik Panas atau Hostpot

Baca: HATI-HATI Bagi yang Punya Mobil, LIMA KALI Kebakaran Mobil di Pekanbaru, 107 Kebakaran di Pekanbaru

Anggota Komisi II DPRD Riau Sugianto, Jumat (26/7/2019) mengatakan, Industri Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit Indonesia sedang menghadapi masalah akibat pencekalan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pencekalan tidak terlepas dari ulah sejumlah pengusaha nakal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.

Provinsi Riau sebagai perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia, kata Sugianto, memiliki peran dan dampak atas ditolaknya CPO Indonesia di pasar Eropa dan Amerika.

“Ulah pengusaha sawit yang nakal dan tidak taat lingkungan menyengsarakan petani dan masyarakat, hancurnya harga dan pencekalan CPO oleh Uni Eropa dan Amerika merupakan murni kesalahan pengusaha sawit yang tidak taat aturan dan merusak lingkungan sehingga imbasnya masyarakat kecil karena harga tandan buah segar jadi murah,” katanya.

Politisi PKB mengatakan, penjelasan Wakil Ketua Kamar Dagang Uni Eropa (Eurocham) di Indonesia, Wichard Von Harrach, pencekalan minyak kelapa sawit Indonesia karena usaha sawit didapati masih merusak lingkungan.

PETANI Kelapa Sawit di Riau Menjerit Harga TBS Anjlok, Pemprov Riau Didesak Tindak Perusahaan Nakal
PETANI Kelapa Sawit di Riau Menjerit Harga TBS Anjlok, Pemprov Riau Didesak Tindak Perusahaan Nakal (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

“Sama-sama kita tau beberapa regulasi yang ada tidak pernah didengar dan ditaati oleh pengusaha perkebunan. Hal ini harus diseriusi oleh pemerintah terutama Provinsi Riau sebagai lahan perkebunan terluas,” sebut dia.

Baca: KEKERASAN Terhadap Anak di Pekanbaru Didominasi Kasus CABUL, Terjadi 104 Pencabulan Terhadap Anak

Baca: TERUNGKAP Saat RAZIA PAJAK Kendaraan Bermotor di Pekanbaru STNK Mati Dua Tahun Kendaraan Jadi BODONG

Baca: RAZIA PAJAK Kendaraan Bermotor di Pekanbaru, 874 Kendaraan Terjaring, 117 Kendaran Langgar Aturan

Pihak DPRD Riau, menurutnya, mulai tahun 2015 yang lalu sudah mendata perusahaan perusak sungai, menanam di luar izin HGU, dan kemudian kebun di kawasan kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) dan pipip serta kubah gambut dan lindung gambut sesuai Surat Keputusan Menteri LHK Nomor 129/Setjen/PKL.0/2/2017.

“Dari hasil data, banyak perusahaan terlibat merusak lingkungan,” sebutnya. 

Kondisi ini juga diperkuat dari hasil rilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada 1,2 juta hektar lahan illegal digarap oleh beberapa perkebunan sawit di Riau.

“Dari temuan-temuan di atas, saya kira punya andil penyebab rusaknya harga CPO karena ulah nakal perusahaan perkebunan,” imbunya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved