Terduga Teroris Bandung Sering Bawa Teman ke Rumah Kontrakan

"Umurnya sekitar 40 tahun," kata Nur Farida (35), anak pemilik rumah yang dikontrak para terduga teroris.

Nur Farida menuturkan nama Angga tersebut diketahui dari KTP yang diserahkan pengontrak itu pada awal hendak menyewa rumah tersebut.

"Kalau dari KTP-nya mah dia Angga, warga Bandung juga. Kalau nggak salah dari Ciwastra," kata Nur.

Cigondewah terletak di bagian barat kota Bandung mengarah perbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Cimahi.
Cigondewah suatu kawasan sentra industri garmen. Awalnya, kata Nur, Angga datang seorang diri, sekitar dua bulan lalu. Namun, setelah menempati kontrakan itu, kata dia, Angga membawa tiga kawannya.

"Kalau waktu mau ngontrak, dia bilang sendirian. Tapi setelah mengisi kontrakan dia bawa tiga temannya. Semuanya laki-laki," kata Nur.

Hingga saat ini, dia tidak mengenal tiga rekan Angga tersebut.

"Nggak kenal, soalnya kalau datang juga langsung masuk ke kontrakan. Terus keluar kontrakannya pas kerja saja," katanya.

Drama pertempuran antara Densus 88 dan sekelompok orang terduga teroris di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (8/5/2013) siang berlangsung sengit.

Dua kubu tersebut menyuguhkan aksi kontak tembak jarak dekat. Densus 88 terlihat sudah mendekati rumah berwarna merah yang terletak di tengah sawah. Namun, terduga teroris belum juga menunjukkan tanda-tanda menyerah walau sudah dikepung.

Beberapa anggota Densus 88 bersenjata lengkap juga mendekati rumah tersebut dengan cara menyelinap dari samping rumah. Tembak-tembakan pun terus berlangsung. Terduga teroris yang dikabarkan menyandera dua anak itu pun tampak belum mau menyerah meski telah diserukan petugas menggunakan pengeras suara agar menyerah.

Aksi baku termbak dalam penyergapan empat terduga teroris di sebuah rumah kontrakan milik H Anda Suhandi di Kampung Baturengat Hilir RT 02 RW 08, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/5) sekitar pukul 11.30 WIB hingga senja.

"Terjadi penembakan antara tim Densus 88 Antiteror Polri dengan pelaku teroris, sampai saat ini masih ada perlawanan dan pelaku belum berhasil dilumpuhkan," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar lewat.

Menurut Boy, rumah kontrakan yang menjadi tempat persembunyian teroris tersebut dikontrak dari warga sekitar bernama H Anda Suhanda.

"Keterangan dari anggota Densus 88 yang melakukan operasi tertutup jumlah pelaku diduga laki-laki empat orang," ujar Boy. (Tribun Jabar)