Korban Meninggal di Gayo Sudah 22 Orang

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANDA ACEH - Gempa berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Aceh Tengah dan Bener Meriah, Selasa (2/7/2013) siang, menyebabkan sedikitnya 22 orang di dua kabupaten bertetangga itu meninggal dunia. Beberapa warga yang tertimbun reruntuhan bangunan dan tanah longsor masih dalam upaya pencarian.

Informasi itu diperoleh Serambinews.com pukul 16.00 WIB, Rabu (3/7/2013), dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Jarwansyah MAP yang sedang berada di Takengon, Aceh Tengah, mendampingi kunjungan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan rombongan untuk melihat dampak gempa.

Jarwansyah menyebutkan, dari 22 korban meninggal yang sudah terdata, sebelas orang berasal dari Aceh Tengah dan sebelas lagi dari Bener Meriah. Namun, baru nama-nama korban di Bener Meriah yang sudah didapat Jarwansyah. Di antara korban terdapat seorang bayi yang baru berumur 7 bulan dan ada manula yang berumur 80 tahun.

Sedangkan data korban di Aceh Tengah, menurut Jarwansyah, belum disampaikan ke dia, sehingga ia belum tahu nama-nama korban.

Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Tengah, Subhan Sahara SSos, mengatakan, hingga Rabu sore, warga Aceh Tengah yang dipastikan meninggal sudah sebelas orang dan 150 orang lainnya luka-luka. Sebagian warga dirawat di RSU Datu Beru, sisanya di sejumlah kecamatan. "Sementara data itu yang bisa kami sampaikan. Namanama korban juga belum kami identifikasi secara rinci," kata Subhan.

Pihaknya sedang mendata nama korban dan desanya, agar informasinya tidak simpang siur. Ia juga belum bisa memastikan berapa banyak korban yang sampai sore ini berada di bawah reruntuhan bangunan rumah, ruko, maupun masjid. (Serambinews.com)

Untuk informasi lebih lanjut, baca Harian Tribun Pekanbaru edisi besok, Kamis, 4 Juli 2013.