Galaksi Bima Sakti dan Andromeda akan Bertabrakan. Bumi akan Kiamat?
Setiap benda-benda langit terus menerus bergerak. saling mendekati, maupun saling menjauhi satu sama lain.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap benda-benda langit terus menerus bergerak. saling mendekati, maupun saling menjauhi satu sama lain.
Menurut ilmuwan, Galaksi Andromeda terus mendekat ke arah Galaksi Bimasakti dengan kecepatan 250.000 Mil/Jam atau sekitar 402.317 Kilometer/Jam. Dari hitungan itu, diperkirakan 3,75 milyar tahun lagi bertubrukan dengan bumi.
Apakah yang akan terjadi pada bumi jika ketika hal itu terjadi? Sebagian besar dari kita pasti akan membayangkan tabrakan yang amat dahsyat, yang menciptakan gumpalan bola api besar, dan semua hancur lebur.
Namun Roeland van der Marel, ilmuwan di Space Telescope Science Institute di Baltimore meramalkan pertemuan dua galaksi itu malah tidak akan memberikan pengaruh apa-apa pada bumi. Marel saat ini memimpin tim yang menggunakan Teleskop Hubble Space untuk memperkirakan apa yang akan terjadi bila Andromeda bertubrukan dengan Milky Way.
"Alasan kami berpikir bahwa sistem tata surya kita tidak akan terpengaruh oleh tabrakan ini adalah... karena galaksi itu sebagian besar terdiri dari ruang hampa. Walaupun galaksi kita, seperti Andromeda juga, punya 100 milyar bintang di dalamnya, letak bintang-bintang itu sangat berjauhan," katanya dalam video ScienceTV.
Kedua galaksi itu malah saling menyerap dan berbaur satu sama lain. Saat ini Andromeda jauhnya 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Saat galaksi itu mendekat, daya serap Bimasakti gravitasi akan bertambah besar, menarik Andromeda lebih dekat dan lebih cepat.
Dalam waktu empat milyar tahun, Bimasakti dan Andromeda akan saling merenggut satu sama lain. Setelah itu, Bimasakti dan Andromeda yang dulunya dua galaksi berbeda, tidak ada lagi.
Sistem tata surya kita akan punya rumah baru yang sepenuhnya berbeda kelas dibanding sebelumnya, dinamakan elliptical galaxy. Enam tahun setelah peristiwa besar itu, dari bumi kita akan melihat komposisi langit yang sangat berbeda. Langit tampak lebih terang berkobar karena banyak bintang. Itulah akhir dari perang galaksi.
Memang sistem tata surya kita tak sepenuhnya bebas dari dampak pertemuan dua galaksi ini. Matahari beserta planet-planet yang mengiringinya berkemungkinan akan tertarik ke orbit yang baru.
"Jika dua galaksi betabrakan satu sama lain, bintang-bintang pada dasarnya akan melewati yang lainnya, dan kesempatan dua bintang saling berbenturan sangat sangat kecil," kata van der Marel dalam video seperti dirilis Business Insider.