BEM se Pekanbaru Demo Chevron, Pertanyakan Kontribusi ke Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sekitar seratusan massa aksi dari aliansi BEM se Pekanbaru berunjuk rasa di depan gate atau pagar Komplek Chevron, Kec Rumbai Pesisir Pekanbaru, Jumat (27/3/2015).

Dalam aksinya mahasiswa mendesak pemerintah agar menasionalisasi aset dan memberantas mafia migas. Selain itu massa juga menolak kenaikan harga BBM serta mengembalikan subsidi BBM dan mendesak agar harga bahan pokok diturunkan.

Koordinator Lapangan Aliansi BEM se Pekanbaru, Said Firdaus dalam orasinya mengatakan bahwa triliunan rupiah hasil kekayaan alam di Indonesia dirampas pihak asing setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah kepemilikan yang dikuasai asing pada kekayaan alam Indonesia, seperti sektor migas yang mencapai 84 persen.

"Sudah sekitar 80 tahun Chevron di Riau, Tapi apa kontribusinya, kami ada di Riau, Chevron juga ada di Riau, masuk Chevron saja susah, masa harus nitipkan KTP," ujar Said melalui pengeras suara.

Dari pantauan Tribunpekanbaru.com, massa aksi yang tidak dapat masuk ke dalam pagar komplek Chevron usai terjadi aksi tolak menolak dengan aparat kepolisian, lantas membakar ban bekas sambil menyanyikan lagu-lagu tentang perjuangan, tepat di depan pagar itu.

Masih belum cukup puas, para mahasiswa bergeser ke depan papan nama Chevron dan langsung melempar telur busuk ke arahnya.

Meski sempat terjadi kericuhan dengan aparat Kepolisian namun tidak ada insiden yang serius dalam unjuk rasa itu, sekitar jam 11.00 WIB para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. Namun sebelumnya, massa aksi menyatakan bahwa apabila tuntutan tersebut tidak ditanggapi dengan serius hingga tanggal 20 Mei mendatang, maka BEM se Pekanbaru tidak mengakui Jokowi - JK sebagai presiden dan wakil presiden. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru