Anggota Yakuza Jepang Berkurang 5.100 Orang
Anggota Yakuza berkurang sekitar 5.100 orang dan salah satunya karena semakin sulit mencari nafkah sebagai Yakuza
TRIBUNPEKANBARU.COM, TOKYO - Badan kepolisian nasional Jepang (NPA) kemarin mengumumkan jumlah anggota mafia Jepang, Yakuza, ternyata semakin menurun saat ini.
Anggota Yakuza berkurang sekitar 5.100 orang dan salah satunya karena semakin sulit mencari nafkah sebagai Yakuza. Jumlah ini sejak 10 tahun lalu, berturut-turut sampai terakhir ini mengalami pengurangan terus-menerus.
"Jumlah Yakuza per 2014 mencapai 53.500 tercatat sebagai gengster. Tetapi kini berkurang 5.100 per 1 April 2015," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (4/6/2015).
Pada tahun 1992 jumlah anggota Yakuza mencapai sedikitnya 90.000 orang, tetapi sejak saat itu terus menerus terjadi pengurangan jumlah.
Namun antara tahun 2003 sampai dengan 2004 terjadi kenaikan jumlah 1.200 orang sehingga menjadi 87.000 orang.
Setelah itu mulai 2005 terus menerus menurun lagi. Bahkan dengan revisi UU Anti Yakuza 2011 dan diimplementasikan penuh mulai Oktober 2012, jumlahnya menjadi jauh merosot tajam.
Meskipun jumlah anggota Yakuza yang tercatat semakin menurun, polisi Jepang masih belum percaya karena diperkirakan banyak yang berpura-pura mundur dari kelompoknya tetapi pada kenyataannya tetap menjalankan aktivitas seperti seorang Yakuza.
Baru-baru ini pun, top bos Kyokutokai yang ditangkap polisi 2 Juni lalu dan menyatakan telah mengundurkan diri sejak 2011 ternyata terbukti masih menjalankan kegiatan seperti seorang yakuza dengan penipuan kepada bank, membuka rekening pakai nama anak perempuan dan keponakannya.
Bulan lalu di Kyoto beberapa orang anggota Yakuza kelompok Yusei-kai mengatakan mundur dari kelompok itu sejak empat tahun lalu, ternyata juga masih bergerak seperti seorang Yakuza pada acara festival Jepang tahun lalu.
Informasi lebih lanjut mengenai Yakuza dapat dibaca melalui situs di www.yakuza.in. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru.
