Camat Tasik Putri Puyu Minta Seluruh Perusahaan Adopsi Program Desa Bebas Api
Camat Tasik Putri Puyu, Fakhrurrozi SSos berharap jumlah desa yang masuk dalam program Desa Bebas Api semakin bertambah tiap tahunnya.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Sesri
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Camat Tasik Putri Puyu, Fakhrurrozi SSos, Rabu (27/4/2016) berharap jumlah desa yang masuk dalam program Desa Bebas Api semakin bertambah tiap tahunnya.
Pasalnya, selain efektif dalam menekan potensi kebakaran lahan dan hutan, Program Bebas Api tersebut dinilai bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Ia juga mengungkapkan, seharusnya program Desa Bebas Api ini bisa diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor kehutanan dan perkebunan.
Sebab, salam kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini hanya beberapa perusahaan saja yang mengusung program bebas api.
Sementara, anggaran yang dimiliki Pemkab Kepulauan Meranti dalam menanggulangi Karlahut tidak mencukupi untuk mengatasi kebakaran lahan yang hampir menimpa semua desa.
"Saya sangat apresiasi dengan kegiatan yang ditaja LSM Laskar Alam bersama PT RAPP, Dinas Kehutanan, BLH dan BPBD kabupaten Kepulauan Meranti karena telah memberikan sosialisasi tentang pencegahan karlahut di daerah kami. Kegiatan yang sangat berguna untuk masyarakat, apalagi desa tersebut masuk dalam program Desa Bebas Api (Free Fire Village-red)," kata Fakhrurrozi yang mengaku telah mensosialisasikan pencegahan karlahut di Desa Tanjung Padang dan Lukit, Kecamatan Tasik Putri Puyu pada Selasa (26/4/2016/) kemarin.
Terpisah, Project Manager FFV RAPP, Sailal Arimi mengatakan sosialisasi dilakukan agar masyarakat desa paham tentang bagaimana melakukan pencegahan dan mengantisipasi terjadinya Karlahut. Dalam program ini, lanjut Sailal, perusahaan akan memberikan penghargaan kepada Desa yang dapat menjaga desanya dari kebakaran lahan dan hutan sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini berupa pembangunan infrastruktur sesuai pilihan masyarakat.
Kemudian masyarakat juga diberikan bantuan dalam pembukaan lahan tanpa bakar dengan menggunakan teknologi. Menurutnya, satu warga dari desa Program Bebas Api ini akan diberdayakan sebagai ketua tim didesanya (crew leader) untuk membantu kepala desa dan Bhabinkantibmas guna mensinergikan semua pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanggulangan Karlahut.
"Tujuan dibuatnya program FFV ini, pertama perusahaan ingin menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari api dan asap. Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menganggulangi karlahut. Ketiga, mengajak masyarakat dan pemerintah berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan karlahut ini. Terakhir, program ini memberikan alternatif lain dalam membuka lahan tanpa menggunakan api,” ujarnya. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru