Kasatpol PP Inhil Meminta Maaf Kepada Wartawan Terkait Pengusiran oleh Oknum Satpol PP
Di depan para wartawan dan Ketua Komisi I, TM Syaifullah meminta maaf atas insiden yang terjadi di Gedung Engku Kelana tersebut.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Sesri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : T.Muhammad Fadhli
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Setelah menyampaikan tuntutannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) di Kantor Bupati Inhil, insan pers Inhil yang tergabung Aliansi Wartasan Inhil (AWI) melanjutkan aksinya ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil dengan konvoi menggunakan sepeda motor.
Meski sempat menunggu perwakilan DPRD Inhil dibawah pengawasan ketat pihak kepolisian, akhirnya para wartawan disambut oleh Ketua Komisi I DPRD Inhil Yusuf Said didampingi Kasatpol PP Inhil TM Syaifullah.
Di depan para wartawan dan Ketua Komisi I, TM Syaifullah meminta maaf atas insiden yang terjadi di Gedung Engku Kelana tersebut.
Syaifullah mohon pengertiannya karena pada waktu itu sama– sama menjalankan tugas. Kedepannya ia berharap untuk dapat lebih meningkatkan koordinasi, aturan - aturan harus dijaga bersama – sama. Karena ada Standart Operasional Procedure (SOP) yang mungkin belum dikoordinasikan dengan baik.
"Saya telah mempelajari kejadian di lapangan bahwa saat kejadian tidak ada indikasi kekerasan. Jadi perlu kita luruskan kembali bahwa anggota saya saat lakukan pengamanan yang dilakukan didalam batas kolom segi empat adalah wilah protokoler," tukasnya.
“Bila ada kesalahan, saya secara pribadi dan institusi memohon maaf. Kedepan kita akan memperbaiki ini. Kemarin kami sudah mencoba bertemu dengan rekan - rekan, kami secara institusi juga melaksanakan tugas, bukan keinginan kami, karna supaya rapi untuk menjaga dan menjalankana SOP. Dalam penertiban itu mungkin ada hal yang tertinggal,”ungkapnya.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Inhil Yusuf Said menganggap ini hanya persoalan kesalah pahaman saja.
“Intinya semua hanya kesalah pahaman saja. Sebetulnyaa kita banyak dialog jadi enak untuk membicarakan masalah,”katanya.
Kedepan ia berharap pada acara – acara selanjutnya tidak bisa sembarangan l-teman harus ikut kode etiknya seperti tanda pengenal dan hal lainnya.
Politisi Partai Golkar tersebut juga mengajak kawan- kawan wartawan lakukan dialog memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada, seperti membahas etika-etika saat peliputan. Ini satu diantara upaya untuk melakukan perbaikan kedepan.
Tidak berapa lama berselang, Yusuf Said langsung mengajak para pendemo untuk masuk ke rumah rakyat melakukan rapat dengar pendapat tentang polemik antara oknum Satpol PP dan wartawan.
Dan dalam waktu dekat Yusuf Said akan menyelenggarakan pelaksanaan paska pansus untuk membahas SOP saat pelaksana peliputan di lapangan, dan akan mengundang Satpol PP serta semua wartawan.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Indragiri Hilir menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan bentuk kekecewaan kepada pemerintah daerah serta aparatur negara lakukan hal ini berulang-ulang kali.
"Hari ini kami turun aski bahwa meluapkan rasa kekesalan kita terhadap pemerintah Daerah kepada kami, " ucapnya saat Rapat Dengar Pendapat di Ruangan Pansus DPRD Inhil. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru