Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 1437 H

Jelang Ramadhan, Pedagang Kembang Api Mulai Bermunculan

Bulan Ramadhan bagi sebagian masyarakat selalu diidentikkan dengan musim kembang api dan petasan.

Penulis: Syahrul | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/Syahrul Ramadhan
Lapak dagangan kembang api digelar warga. Pedagang kembang api banyak bermunculan menjelang dan sepanjang Ramadhan. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syahrul Ramadhan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bulan Ramadhan bagi sebagian masyarakat selalu diidentikkan dengan musim kembang api dan petasan. Bukan tanpa alasan, penjualan barang tersebut selalu "meledak meletup" saat Ramadhan tiba.

Pantauan Tribun, Kamis (26/5/2016) di beberapa sudut kota, beberapa pedagang nampak sudah mulai membuka lapak. Tak hanya di pinggiran jalan besar saja, hingga persimpangan jalan kecil pun kerap dijumpai pedagang kembang api dan petasan yang mengadu peruntungan.

Seperti halnya seorang pedagang di jalan Hang Tuah Kecamatan Tenayan Raya bernama Desi (41) yang sudah membuka lapak dagangan. Ia mengaku, omset dagangan semakin manis dengan semakin dekatnya Ramadhan.

Nita mengaku, kebanyakan pembelinya saat ini adalah anak-anak usia pelajar. "Kalau sekarang kebanyakan masih anak-anak sekolah yang beli disini. Orang dewasa masih jarang, biasanya sudah masuk tarawih baru ramai," ungkapnya.

Diakuinya pula, untuk jenis petasan dirinya hanya menyediakan yang berdaya letus kecil. Diantaranya, jenis petasan bawang, petasan cabe, dan lain sejenisnya. Untuk jenis-jenis lain dengan daya letus besar tak disediakan.

"Kita kan gak mau juga jual yang terlalu berbahaya," sampainya.

Disebutkannya juga, dalam sehari ia bisa meraup keuntungan hingga Rp. 100 - 300 ribu perhari. Jumlah tersebut bersih, setelah dipotong dengan modal penjualan barang dagangannya.

"Harga jual macam-macamlah. Ada yang Rp 2 ribu, paling mahal Rp. 15 ribu. Jualannya pun dari siang sampai malam saja," paparnya.

Lain pula dengan Edi, warga Sail ini mengaku membuka lapak kembang api untuk mengisi waktu. Lelaki yang hari-hari bekerja sebagai pekerja bangunan ini mengaku, memanfaatkan momen Ramadhan untuk berjualan barang tersebut.

"Ramadhan kan setahun sekali, jadi dimanfaatkan ajalah buat jual kembang api. ‎Modalnya kan tak besar, tapi untungnya nampaklah," terang Edi.

Ia mengaku, sepanjang Ramadhan dirinya tak mengambil pekerjaan seperti biasanya. Selain untuk menjaga ibadah, ia ingin fokus dengan dagangannya sepanjang bulan suci Ramadhan.

"Kalau tak sedang Ramadhan, saya biasanya borong kerja bangunan. Kalau Ramadhan, istirahatlah sementara, jualan saja sementara," singkat lelaki yang mengaku miliki keuntungan hingga Rp. 200 ribuan perhari itu. (*)

Baca Selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved