Gerindra: Aktivitas 'Teman Ahok' di Singapura Malu-Maluin!
Arief juga menilai aktivitas Teman Ahok karena kepanikan tidak dapat mengumpulkan KTP yang cukup di DKI Jakarta.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengkritik langkah "Teman Ahok" yang ngotot ingin mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) dari warga negara Indonesia di Singapura.
Langkah ini mengakibatkan dua pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris ditahan di Imigrasi Singapura.
"Aktivitas Teman Ahok di Singapore udah malu maluin Pemerintah Indonesia. Tapi enggak tahu ya Teman Ahok tahu malu dan tahu hukum yang berlaku di Singapura atau enggak ya," kata Arief saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Arief juga menilai aktivitas Teman Ahok karena kepanikan tidak dapat mengumpulkan KTP yang cukup di DKI Jakarta.
Jika mayoritas warga DKI mendukung Ahok, maka mendapatkan satu juta KTP bukan sesuatu yang sulit.
"Kalau cuma cari dukungan satu juta KTP di Jakarta mah super banyak. Ini bukti kalau Ahok udah enggak percaya diri maju independen," ujar Arief.
Ia mulai meragukan KTP yang selama ini dikumpulkan oleh Teman Ahok yang sudah berjumlah lebih dari 900.000.
Dia menilai, tidak menutup kemungkinan sebagian besar KTP itu fiktif.
Sementara, UU Pilkada yang baru disahkan turut mengatur mengenai verifikasi faktual KTP yang telah dikumpulkan bagi calon independen.
"Seperti warga di Tanjung Priok, Warakas, Ujung Menteng yang tidak mau memilih Ahok nanti di pilgub akan melaporkan Ahok dan Teman Ahok ke pihak yang berwajib jika kedapatan KTP mereka digunakan untuk mendukung Ahok," ucap Arief. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/teman-ahok-fair_20160530_083126.jpg)