Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ahok: Bantuan Langsung Tunai Tidak Boleh, Karena Sila Kelima Keadilan Sosial, Bukan Bantuan Sosial

"Kan bisa saja uang warga ditilep kalau kita pakai BLT. Malah warga miskin enggak dapat lagi," ujar Ahok.

Editor:
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menerima warga yang mengadu di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (15/11/2016). Setiap pagi, dari Senin hingga Jumat, Ahok akan menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enggan memasukan program bantuan langsung tunai, bila terpilih kembali dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahok berpandangan, bantuan langsung tunai akan memanjakan warga Jakarta.

Bahkan, ditakutinya Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan diselewenkan oknum tertentu.

"Dari dulu saya sudah bilang, saya tidak boleh memberikan bantuan langsung tunai. Karena sila ke lima kita keadilan sosial, bukan bantuan sosial," ujar Ahok di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016).

Ahok mengatakan sistem BLT rentan tidak tepat sasaran.

Sehingga, ada kemungkinan BLT tak sampai kepada warga.

"Kan bisa saja uang warga ditilep kalau kita pakai BLT. Malah warga miskin enggak dapat lagi," ujar Ahok.

Ahok memilih mempersiapkan bantuan langsung ke lima program.

Satu diantaranya, program pendidikan gratis melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.

"Kalau keadilan sosial, orang yang demo saja boleh terima KJP saya. Kalau bantuan kan enggak, siapa yang saya suka saja yang bisa terima," imbuh Ahok.

Ahok membuktikan ucapannya dengan sistem kesehatan yang kini sedang berjalan.

Dia memastikan siapa pun orangnya, pasti akan mendapat jaminan kesehatan. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved