Cerita Touring Teruci Riau ke Danau Toba Hingga Berastagi
Suasana kekompakkan dan keceriaan dirasakan oleh seluruh anggota sambil menikmati indahnya Danau Toba di malam hari.
Penulis: | Editor: M Iqbal
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Zul Indra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kegiatan Touring Komunitas Terios Rush Club Indonesia (Teruci) pada tanggal 24 hingga 28 Desember 2016 kemarin berlangsung sukses dan meriah. Mereka berhasil menjelajahi beberapa lokasi wisata yang ada di Sumatera Utara.
Kumendan Teruci Chapter Riau, I Gusti Endika didampingi Pembina Teruci Riau, Didi Herlambang kepada Tribun, Kamis (29/12/2016) mengatakan touring tersebut diikuti oleh 37 unit mobil Terios dan Rush dari seluruh Kabupaten dan Kota di Riau. Dengan jumlah anggota bersama keluarga 145 orang.
Perjalanan tersebut dimulai dengan berkumpulnya semua peserta touring di halaman gedung Idrus Tintin Pekanbaru. Selanjutnya mereka singgah dan dilepas oleh pihak Astra International Daihatsu. Mereka menempuh jalur Duri, Bagan Batu, Kisaran dan berlanjut ke Danau Toba.
"Saat berada di Duri, kita singgah dahulu ke Panti Asuhan Al Ghasyiyah Duri untuk berbagi dengan anak-anak yatim piatu di sana. Mereka sangat senang dengan kehadiran kita, karena sudah memberikan sedikit santunan,"ujar Made.
Sesampainya di pinggir Danau Toba, seluruh keluarga Teruci mengadakan acara silaturahmi dan barbeque bersama. Suasana kekompakkan dan keceriaan dirasakan oleh seluruh anggota sambil menikmati indahnya Danau Toba di malam hari.
"Pagi harinya kita menuju pulau Samosir untuk berwisata dan membeli oleh-oleh disana. Salah satu tempat wisata yang kita kunjungi adalah pemakaman sigale-gale yang merupakan leluhur orang Batak. Di pulau Samosir kita juga mengujungi dua daerah yakni Tomok dan Tuk-tuk,"ucap Didi.
Dijelaskan Didi, Tomok itu sendiri adalah sebuah desa tradisional, dikenal sebagai pintu gerbang dan pengenalan Samosir. Di sana terdapat sarkofagus batu besar kepala suku Sidabutar.Diukir dari satu blok batu. Bagian depannya diukir dengan wajah singa- makhluk mitos, bagian kerbau, bagian gajah. Pada tutup berbentuk pelana adalah patung kecil seorang wanita membawa mangkuk, diyakini mewakili istri ketua yang mati. Rumah adat tradisional yang indah dicat berdiri di barisan yang rapi, dengan punggung mereka ke danau, dilengkapi dengan lumbung padi menghadap ke perumahan.
Lebih jauh ke utara dari Tomok terdapat semenanjung kecil bernama Tuktuk yang paling dicintai, karena memiliki pantai berpasir yang indah dan pemandangan yang subur. "Di sana air biru Danau Toba yang lembut menyatu dengan padang rumput hijau,"sambung Didi.
Setelah puas berjalan-jalan di pulau Samosir, rombongan melanjutkan perjalanan ke Berastagi untuk mengunjungi kebun buah jeruk Berastagi. Dala cuaca yang sejuk pegunungan, mereka bebas berfoto dan memetik beberapa jeruk yang tumbuh subur di sana.(*)
