FKUB Pekanbaru Gelar Diskusi Kerukunan Antar Umat Beragama Bersama Mahasiswa
Kalangan mahasiswa dari berbagai universitas tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Baik itu dari kalangan
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pekanbaru, taja kegiatan diskusi dengan tema Penguatan Kerukunan Umat Beragama Bagi Kalangan Mahasiswa di Kota Pekanbaru, terlaksana di Kawasan Kantor Kementerian Agama (kemenag) Kota Pekanbaru, Jalan Arifin Ahmad, Rabu (31/5/2017).
Kalangan mahasiswa dari berbagai universitas tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Baik itu dari kalangan muslim maupun non muslim.
Adapun pemateri yang mengisi diskusi datang dari Wakil Wali Kota Pekanbaru (Wawako) Ayat Cahyadi, dengan pembahasan "Bagaimana membangun kota dengan rukun dan damai".
Mahasiswa juga diberikan pemahaman terkait bahaya radikalisme yang dibawakan oleh Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, dan dilanjutkan dengan materi ketiga dengan judul "Bagaimana merajuk kerukunan oleh mahasiswa di tengah-tengah perbedaan" yang dibawakan oleh pengurus FKUB Pekanbaru.
Ketua FKUB Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, diskusi terkait Penguatan Kerukunan Antar Umat Beragama Bagi Kalangan Mahasiswa di Kota Pekanbaru sangatlah penting untuk digelar. Hal itu beranjak dari kota Pekanbaru yang merupakan salah satu miniatur Indonesia yang memiliki keberagaman di dalamnya.
"Di Pekanbaru semua agama ada, semua suku ada, semua ras, semua bahasa juga ada. Akan hal ini, kita perlu merajut perbedaan itu dengak baik. Kalau kita sudah merajut dengan baik, maka akan menjadi satu kesatuan yang amat luar biasa," jelas Ismardi.
Tema penguatan antar umat beragama juga sangat penting karena Pekanbaru merupakan sebuah daerah yang selama ini sangat aman dan tidak pernah terjadi gesekan di masyarakatnya.
"Kenapa mahasiswa yang kita libatkan dalam kegiatan ini, karena mahasiswa adalah motor penggerak dan punya daya kritis yang tinggi. Yang kita bawa pada acara ini adalah agen-agen mereka (mahasiswa), baik itu senat jurusan sampai ke senat fakultas, agar mereka dapat menyampaikan tentang bagaimana merajut kerukunan antar umat beragama di masyarakat, terutama di lingkungan kampus," paparnya.
Kata Ismardi, diskusi tentang kerukunan antar umat beragama adalah suatu bentuk mempertemukan mahasiswa dari berbagai elemen. Sehingga para mahasiswa bisa saling berkomunikasi, saling berdialog dan saling memahami antara satu dan yang lain. (*)
