Datang Terlambat, Wanita ini Diberi 'Hukuman' Sang Bos Hingga Berakhir Meninggal
Namun, 'hukuman' remaja ini karena terlambat terlalu keras sehingga dia meninggal beberapa hari kemudian karena komplikasi.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Terlambat ke sekolah atau bekerja tidak pernah menjadi hal yang baik.
Tentu, itu terjadi pada kita semua hampir setiap saat.
Namun kita juga mengakui bahwa tidak ada yang sempurna.
Tapi menjadi terlambat secara rutin kerap menimbulkan masalah.
Baca: Dikira Daging Tumbuh, Setelah Dipotong isi Benjolan di Dahi Pria ini Mengejutkan
Terlambat bisa membuat atasan Anda sangat marah, atau paling banter, dipecat dari pekerjaan Anda.
Namun, 'hukuman' remaja ini karena terlambat terlalu keras sehingga dia meninggal beberapa hari kemudian karena komplikasi.
Dilansir dari viral4real Xiao Fei yang berusia 15 tahun keluar dari sekolah dan meminjam sebuah ID teman yang lebih tua untuk melamar pekerjaan di Qfang - perusahaan real estat di China.
Baca: Kasihan, Anjing Lucu ini Miliki Tumor Hampir Seberat Sepertiga Tubunya

Rupanya, dia membutuhkan uang untuk membayar tagihan rumah sakit ayahnya, dan itulah satu-satunya cara untuk menghasilkan uang.
Tapi ketika dia mulai bekerja terlambat satu kali, atasannya membuatnya melakukan jongkok 100 kali-tanpa henti.
Xiao Fei segera jatuh sakit setelah hukuman tersebut.
Baca: Tangan Pemadam Kebakaran ini Hancur Digilas Penggulung Selang
Xiao dengan cepat dirawat di unit perawatan intensif Central South University, Rumah Sakit Xiangya No 2 dan meninggal pada 7 Agustus.
Dia tidak dapat menggerakkan kakinya selama berhari-hari, sebelum tubuhnya benar-benar menyerah.
Dia dikatakan meninggal karena kegagalan pernafasan.
Jiang, ayah Xiao Fei menegaskan bahwa putrinya dihukum karena terlambat bekerja pada akhir Juli dan mengatakan bahwa bosnya memaksanya untuk melakukan 100 lompat jongkok di pagi hari.
Menjelaskan kejadian tersebut, Jiang berkata: "Putriku tidak enak badan dan membeli obat, tapi dia tidak bisa menggerakkan kakinya."
Baca: Walau Cacat, Pria ini Seorang Diri Bangun Jalan Melalui Bukit Untuk Keluarga dan Penduduk Setempat

Namun, majikannya di Qfang-perusahaan real estat di China-dilaporkan membantah klaim bahwa 'hukumannya' adalah penyebab kematiannya.
Seorang manajer perusahaan tersebut, yang bermarga Li, menegaskan bahwa latihan tersebut bukanlah 'hukuman'.
Walaupun dia mengaku memang memberikan latihan brutal tersebut.(*)