Kecelakaan Maut di Merangin
Mengerikan, Ini Penuturan Saksi Mata Tragedi Kecelakaan Maut yang Tewaskan Satu Keluarga
Tragisnya, mereka tewas tergencet di dalam mobil Suzuki Carry yang ditimpa truk tronton bermuatan pupuk
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Kecelakaan beruntun merenggut nyawa satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak mereka, di kilometer 1 jalan lintas Rantau Berangin-Pasir Pengaraian, Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kampar, Kamis (24/8/2017) pagi.
Tragisnya, mereka tewas tergencet di dalam mobil Suzuki Carry yang ditimpa truk tronton bermuatan pupuk.
Atap Suzuki Carry itu amblas hingga ke lantai mobil, tak kuat menahan beban himpitan truk besar beroda 10 tersebut.
Ceceran terlihat di beberapa bagian mobil Suzuki Carry. Warga sekitar beramai-ramai membantu proses evakuasi para korban.
Keluarga malang yang mendapat musibah di pagi yang naas itu adalah Novrizal (ayah/34 tahun), Hazrianis (ibu/27 tahun), Hania Syakira (anak pertama/3 tahun), dan Muhammad Rasyid Habibullah (anak kedua/2 bulan).

Kecelakaan maut di tikungan melayang tersebut melibatkan tiga kendaraan. Pemicu kecelakaan truk tronton yang dikemudikan Jacson P. Togatorop, 42 tahun, karena diduga mengalami rem blong.
Pagi itu, sekitar pukul 08.40 WIB, Jacson mengemudikan truk tronton dengan nomor polisi BK 9216 BH bergerak dari arah Pasir Pengaraian ke arah Rantau Berangin.
"Setiba di tikungan, truk mengalami rem blong dan lepas kendali, sehingga bergerak ke lajur jalan," ujar Ipda Angga Dewansyah, Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polresta Kampar.

Sementara dari arah berlawanan, melaju truk Colt Diesel BM 9706 TG yang dikemudikan Hengki (30), warga Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kampar.
Hengki masih sempat membanting stir untuk menghindari tabrakan.
Namun begitu, truk tronton yang meluncur kencang tanpa rem masih menyambar sisi kanan kendaraannya. Akibatnya, truk Colt Diesel terbalik.
Usai menabrak Colt Diesel, truk tronton oleng hingga akhirnya rebah ke sisi kanan. Naasnya, di saat bersamaan melintas mobil Suzuki Carry yang dikemudikan Novrizal menuju arah Pasir Pengaraian.
“Truk tronton oleng dan terbalik menimpa mobil Suzuki Carry,” ujar Ipda Angga.
Sampai tadi malam aparat Kepolisian Resor (Polres) Kampar masih memburu Jacson P. Togatorop, sopir truk tronton, yang kabur setelah kecelakaan maut tersebut.
Novrizal bersama istri dan dua anaknya meninggal dunia di tempat kejadian.

Jenazah mereka dievakuasi ke RSUD Bangkinang. S
edangkan Hengki, sopir Colt Diesel, menderita luka berat di bagian kepala. Sempat dirawat di Bangkinang, Hengki kemudian dirujuk ke RS Syafira, Pekanbaru.
Penuturan saksi mata
Seorang saksi mata, Husin, mengungkapkan kengerian kecelakaan maut yang dipicu oleh truk tronton yang mengalami rem blong.
Saat kejadian, Husin menyetir mobilnya di jalan yang sama. Di jalan menurun sebelum simpang Rantau Berangin, ia melihat dari kaca spion truk tronton mendekat di belakangnya dengan kecepatan tinggi.
Truk tronton itu menyalip mobil Husin.
Pada waktu bersamaan, datang truk Colt Diesel pengangkut buah kelapa sawit yang dikemudikan Hengki dari arah berlawanan.
“Sebenarnya sopir Colt Diesel sudah berusaha mengelak agar tidak bertabrakan dengan tronton. Tapi Colt Diesel masih tersambar tronton hingga terbalik,” tuturnya.
"Sesudah itu, tronton oleng. Lalu muncul mobil Suzuki Carry yang kemudian ditimpa truk tronton,” ujar Husin menambahkan.
Kecelakaan maut sontak mengundang puluhan warga berdatangan ke lokasi kejadian.
Mereka berupaya memberikan pertolongan kepada para korban, termasuk mengevakuasi empat orang di dalam mobil Suzuki Carry yang tergencet truk tronton.
Satu liang lahat
Seorang kerabat menceritakan keluarga Novrizal hendak pergi ke Kabun, Rokan Hulu untuk berdagang. Novrizal sehari-harinya berjualan sayur-mayur.
"Anaknya selalu dibawa (berdagang) karena masih kecil-kecil. Nggak ada yang jaga di rumah," ujar Efrinaldi, kerabat Novrizal, kepada Tribun Pekanbaru.
Ia menambahkan, keluarga Novrizal tinggal di rumah orangtua Hazrianis di Desa Kampung Panjang, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar.
Berita duka di pagi hari itu sangat mengejutkan keluarga dan para kerabat.

Efrinaldi menceritakan, ibu Hazrianis berada di ladang saat mendengar kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak, menantu, dan dua cucunya.
Ketika ia pulang dari ladang, keluarga dan tetangga sudah memadati rumahnya.
“Keluarga tidak punya firasat apapun sebelum kejadian,” kata Efrinaldi.
Pada Kamis sore keluarga bersama warga desa memakamkan Novrizal, Hazrianis dan dua anak mereka dalam satu liang lahat.
Liha videonya disini