Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Nyangka, Ternyata Mainan Anak-anak Ini Paling Disukai Bapak-bapak

jenis kendaraan mainan dari anggota Komunitas LKD beraneka ragam, mulai dari motor, mobil, kereta api, kapal laut  hingga pesawat.

Penulis: | Editor: M Iqbal
Facebook

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Zul Indra

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anda tahu kendaraan mainan kecil yang biasa digunakan oleh anak-anak?

Ternyata mainan tersebut tak hanya digemari oleh anak kecil, namun para pria dewasa seperti bapak-bapakpun saat ini juga menyukai mainan mini tersebut. 

Baca: Miris Lihat Kondisi SLB Sekar Meranti, Kak Seto Akan Lapor ke Presiden 

Bahkan di Pekanbaru sendiri sekarang sudah ada Komunitas pecinta mainan alat transportasi itu.

Mereka menamakannya Komunitas Lancang Kuning Diecaster (LKD).

Owner LKD, Ridho Ramadhan Nst mengatakan anggota komunitas LKD tersebut dari semua umur, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang sudah memiliki keluarga.

Menurutnya, anggota Komunitas LKD itu kebanyakan dari kalangan orang dewasa.

"Anggota yang paling banyak dari kalangan mahasiswa dan pekerja, terutama bapak-bapak. Mereka mengaku menyukai mainan kecil tersebut untuk bernostalgia masa kecilnya. Kebanyakan dari mereka hobi mengkoleksi kendaraan bermotor mainan itu untuk pajangan di rumah," ujarnya.

Ditambahkan Ridho, jenis kendaraan mainan dari anggota Komunitas LKD beraneka ragam, mulai dari motor, mobil, kereta api, kapal laut  hingga pesawat.

Namun di komunitas LKD, mainan yang dimiliki anggotanya berbahan metal.

"Menjadi anggota komunitas kita tidak ditentukan jenis kendaraannya, semuanya bisa. Namun,  kendaraan yang dimiliki hendaklah berbahan metal. Mainan berbahan metal merupakan mainan kualitas tinggi,"ungkapnya.

Ia melanjutkan, walaupun mainan, namun para anggota tidak sembarangan dalam memilih kendaraan yang bakal mereka koleksi.

koleksi mobil mainan
koleksi mobil mainan (http://danbosikotak.blogspot.co.id/)

Sebagian dari mainan itu berasal dari luar negeri.

"Rata-rata motor yang kita miliki tidak ditemukan di Pekanbaru.  Kebanyakan dari Jakarta dan bahkan beberapa  diantaranya dari luar negeri, yakni dari Thailand dan Malaysia.  Barang-barang dari luar negeri itu, kami jual kembali di Pekanbaru. Kita menjulanya dibawah harga pasaran di kota ini,"ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved