Begini Cara Diskes Pekanbaru Antisipasi Penyalahgunaan Obat PCC
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru akan melibatkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makan (BBPOM) dan Badan Narkotika Nasional.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mengantisipasi penggunaan obat paracetamol, caffeine dan carisoprodol (PCC) yang dilakukan secara berlebihan dengan tujuan tertentu, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru membentuk tim.
Tim ini nantinya akan bertugas memantau dan melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan obat PCC secara berlebihan.
Tim juga akan melakukan edukasi tentang dampak buruk bagi seseorang yang menyalahgunakan obat ini.
Baca: Diduga Korban Pembunuhan, Wanita Ini Ditemukan Hanya Mengenakan Celana Dalam di Kamar Hotel
"Tim teknis akan bergerak. Sejauh mana tim bergerak dilapangan, nanti akan kita koordinasikan lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Helda S Munir, Minggu (17/9/2017).
Dalam tim tersebut nantinya Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru akan melibatkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makan (BBPOM) dan Badan Narkotika Nasional.
Tim tersebut selanjutnya akan intensif melakukan pengawasan serta sosialisasi bahaya penyalahgunaan PCC.
"Sosialisasi, lebih menyasar ke siswa serta remaja di Pekanbaru. Jadi intinya kita juga tetap minta peran aktif keluarga, karena benteng pertama itu adalah keluarga," katanya.
Baca: Si Cowok Cium Pipi Sang Gadis, Eh Balasan yang Didapat Malah Bikin Kaget
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada apotek, klinik, dan toko obat untuk serius memberdayakan para apotekernya sehingga meminimalis penyalahgunaan PCC, terutama tanpa resep dokter.
"Kita meminta peran aktif seluruh lapisan masyarakat dan seluruh pihak," ujarnya.
Heboh beredarnya obat keras merek PCC di Kendari Sulawesi Tenggara juga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Pekanbaru. Sebab sasaran penjualan obat tersebut adalah para remaja .
PCC merupakan obat keras yang tidak boleh dijual sembarangan atau harus seizin dokter.
Namun obat ini dipasarkan dengan harga murah kepada siswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Baca: Indonesia Vs Myanmar, Tujuh Gol Kemenangan, Indonesia Rebut Peringkat Tiga Piala AFF 2017
“Kalau harus meminum obat itu sebaiknya dibeli dengan menggunakan resep dokter sehingg lebih jelas keamananya,” kata Helda seraya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan meminum obat. (*)
