Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penembakan di Las Vegas

Polisi Tembak Mati Pria Lansia Pelaku Penembakan di Sebuah Konser

Polisi menembak seorang pria berusia 64 tahun yang diduga menjadi pelaku penembakan di sebuah festival musik di Las Vegas

Editor: Muhammad Ridho
DAVID BECKER/AFP
Penembakan di Kasino Mandalay Bay Las Vegas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi menembak seorang pria berusia 64 tahun yang diduga menjadi pelaku penembakan di sebuah festival musik di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017) malam.

Sheriff Distrik Clark Joseph Lombardo mengatakan, pelaku bernama Stephen Paddock. NBC News menyebutkan bahwa pria berkulit putih tersebut berasal dari Kota Mesquite yang terletak 130 kilometer dari timur laut Las Vegas. Paddock diduga pernah tinggal di negara bagian California dan Florida.

Baca: Pelaku Lepaskan Tembakan dari Lantai 32 Hotel, Pengunjung Konser Musik di Las Vegas Berjatuhan

Baca: Inilah Foto-Foto Penembakan Membabi Buta di Konser Musik Las Vegas, Ribuan Orang Berhamburan

"Sejauh ini kita percaya dia bertindak sendiri. Belum ada informasi lebih jauh mengenai agama, latar belakang, serta motifnya," kata Lombardo.

Kepolisian Las Vegas menyatakan pelaku tidak memiliki hubungan dengan gerakan terorisme.

Penembakan mematikan itu terjadi saat konser musik country tengah berlangsung di ruang terbuka di Route 91 Harvest. Penembakan dilakukan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay.

Sejumlah rekaman video yang disebar melalui jejaring sosial memperlihatkan kepanikan massa setelah terdengar rentetan bunyi tembakan senjata.

Baca: Ada Gadis Tertembak di Kepala, Pria Ini Ungkap Kesaksian dalam Insiden Penembakan di Las Vegas

Salah satu saksi mata yang diwawancarai CNN sempat mengira suara di tengah malam menjelang pergantian hari itu adalah suara kembang api atau petasan.

Polisi sedang memburu Marilou Danley, seorang wanita yang diketahui menjadi teman seperjalanan Paddock.

Danley digambarkan sebagai wanita keturunan Asia, tinggi sekitar 150 cm dan berat badan 50 kilogram.

"Kami belum menemukannya saat ini, kami ingin berbicara dengannya," kata Lombardo.

Penembakan ini menjadi kasus penembakan massal dengan jumlah korban terbesar yang terjadi dalam sejarah AS. Tahun lalu, 49 orang tewas dalam penembakan massal di sebuah kelab malam di Orlando, Florida.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved