Kepulauan Meranti
Minim Penerangan, Bidan Lesti Bantu Pasien Melahirkan dengan Lampu Seadanya
Hanya saja kata Lesti, saat ini ia masih membutuhkan 1 unit lemari lagi dan westafel untuk cuci tangan.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
Di Desa Topang, kata Lesti listrik desa hanya hidup mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Jika ada warga yang melahirkan saat tengah malam, ia terpaksa menggunakan penerangan seadanya.
"Pakai lampu emergency yang dari baterai bisa dicas itu, yang penting ada lampu," ujar Lesti.
Menurut Lesti, kondisi seperti itu sisa biasa ia hadapi sebagai bidan desa.
Sebelum ia ditugaskan di Desa Topang, ia juga pernah tugas di pelosok desa di Kabupaten Kuantan Singingi.
"Sebelum di Meranti saya di Desa Setiang, setelah itu pindah lagi ke Desa Pulau Busuk, Kuantan Singingi. Kondisinya infrastrukturnya hampir sama," ujarnya.