Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Minim Penerangan, Bidan Lesti Bantu Pasien Melahirkan dengan Lampu Seadanya

Hanya saja kata Lesti, saat ini ia masih membutuhkan 1 unit lemari lagi dan westafel untuk cuci tangan.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/Guruh BW
Bawa pasien melahirkan 

TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG - Selama bertugas di Pulau Topang, Lesti Rahmawati mengaku tinggal sendiri di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Topang.

Di Poskesdes tersebut Lesti juga mengerjakan aktivitasnya sehari-hari dari tidur, mandi, memasak hingga melayani persalinan.

Beruntung fasiltas yang tersedia di Poskesdes tempat ia tinggal cukup lengkap.

Baca: Bertugas di Daerah Terdepan Indonesia, Peristiwa Ini yang Buat Bidan Lesti Sedih

Baca: Demi Masyarakat Perbatasan, Bidan Lesti Rela Tinggalkan Anak dan Suami, Bertemu Hanya Sebulan Sekali

Kelengkapan fasiltas di Poskesdesnya kata Lesti, tak lepas dari dukungan kepala desa.

"Dukungan Pak Kades Topang sangat luar biasa. Baru-baru ini melalui APBDes, Poskesdes mengalokasikan anggaran untuk pengadaan 4 tabung oksigen, 1 tempat tidur pasien dan beberapa kebutuhan Poskesdes untuk melayani kesehatan masyakarat," ungkap Lesti, Kamis (5/10/2017).

Tidak hanya dari desa, Poskesdes juga mendapat perhatian dari Diskes Kabupaten Kepulauan Meranti.

Hanya saja kata Lesti, saat ini ia masih membutuhkan 1 unit lemari lagi dan westafel untuk cuci tangan.

Lemari tersebut kata Lesti sebagai tempat penyimpanan peralatan persalinan.

Sedangkan westafel akan ia gunakan untuk mencuci tangan seusai ia menangani persalinan.

"Saat ini yang saya butuhkan hanya itu saja. Lainnya sudah cukup lah," ujarnya.

Terkait listrik ujar Lesti, ia mengaku sudah terbiasa dengan minimnya penerangan.

Baca: Hingga Jatuh ke Laut, Perjuangan Bidan Lesti Tolong Pasien Melahirkan Bikin Merinding

Baca: Akses Jelek dan Tak Ada Bidan, Warga yang Mau Melahirkan di Desa Ini Diangkut Pakai Gerobak

Di Desa Topang, kata Lesti listrik desa hanya hidup mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Jika ada warga yang melahirkan saat tengah malam, ia terpaksa menggunakan penerangan seadanya.

"Pakai lampu emergency yang dari baterai bisa dicas itu, yang penting ada lampu," ujar Lesti.

Menurut Lesti, kondisi seperti itu sisa biasa ia hadapi sebagai bidan desa.

Sebelum ia ditugaskan di Desa Topang, ia juga pernah tugas di pelosok desa di Kabupaten Kuantan Singingi.

"Sebelum di Meranti saya di Desa Setiang, setelah itu pindah lagi ke Desa Pulau Busuk, Kuantan Singingi. Kondisinya infrastrukturnya hampir sama," ujarnya.

Tags
Bidan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved