Pangandaran Berduka, Sekeluarga Tertimbun Longsor, Anita Kehilangan Kembaran, Kakak, Ibu, dan Nenek
Dua dari mereka luput dari maut, tapi empat lainnya, termasuk Andika, yang baru berusia 10 bulan, meninggal.
"Karena tak bisa dilewati, rombongan wakil bupati yang hendak melayat keluarga Rusman terpaksa memutar lewat Banjarsari (Pasawahan). Perlu alat berat untuk mengatasinya," kata Oco.
Di Desa Kalijati, jalan ambles juga terjadi di Dusun Sangkan Bawang. Selain itu, dua jembatan rusak.
"Tapi yang paling banyak memang retakan tanah yang ditemui hampir di semua dusun. Karena itu, kami juga meminta warga siaga, ikut ronda, dan tidur di luar rumah sehingga kalau ada kejadian cepat menyelamatkan diri," ujar Oco.
Selain memicu longsor dan tanah ambles, hujan yang turun terus-menerus sejak Jumat membuat sejumlah sungai meluap.
Di beberapa titik terparah, kedalaman air bahkan mencapai hampir 1,5 meter.
Di Kecamatan Sidomulih saja, ratusan rumah terendam oleh luapan Sungai Cikembulan.
Banjir juga merendam Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang; Dusun Pasirkiara, Desa Parigi, Kecamatan Parigi; Dusun Karangnangka, Desa Bojong, Kecamatan Parigi; Dusun Pamotan, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang; dan Dusun Sentul, Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang.
Logistik
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi, mengatakan, logistik yang telah disimpan di BPBD Pangandaran sejak Agustus lalu sudah disalurkan kepada para korban banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Pangandaran.
"Logistik sudah disebar ke beberapa titik yang membutuhkan. Kami masih menunggu koordinasi lanjutan dan kabar. Kalau masih kurang logistiknya, kami tambah. Tapi sampai saat ini, Pemda Pangandaran masih bisa menanganinya," kata Dicky saat dihubungi, Sabtu (7/10/2017).
Kepala Basarnas Jawa Barat, Slamet Riyadi, meminta masyarakat yang tinggal dekat tebing atau bukit tanah juga yang tinggal sekitar sungai lebih berhati-hati dan waspada pada musim hujan yang mulai datang.
"Karena akan ada peningkatan curah hujan yang menimbulkan naiknya intensitas debit sungai. Dan juga pengaruh terhadap daya serap tanah di tebing atau bukit tanah, terlebih bila bukit tersebut gundul atau tidak ada pohon sebagai pengikatnya, sangatlah berisiko longsor," katanya.
Hujan Petir
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Asri Pratiwi, mengatakan hujan dalam intensitas ringan hingga lebat diperkirakan masih akan terjadi, Minggu (8/10/2017) ini, di sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk kawasan Pangandaran.
Hujan bisa terjadi pada siang, sore, dan malam hari, disertai petir dan angin kencang.
Prakirawan BMKG ini juga mengimbau kepada warga masyarakat di Jawa Barat untuk lebih waspada karena saat ini memang telah masuk masa peralihan atau pancaroba dari kemarau ke penghujan.
"Jadi, masa ini cuaca ekstrem berpotensi terjadinya itu cukup besar dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir," ujarnya melalui sambungan telepon. (tribunnews.com/sta/sam/dri)