Diduga Ada Praktik Pungli di Pasar Pagi Arengka, Oknum Terima Setoran Rp 300 Juta Per Bulan
Pihaknya mengaku sudah mengantongi sejumlah nama-nama oknum yang diduga melakukan Pungli dilokasi tersebut.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian, tidak menapik adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum.
Zulfahmi memastikan oknum yang memungut uang kepada pedagang tersebut bukan dari Pemko Pekanbaru apalagi dari Satpol PP Pekanbaru.
"Kita sudah dapatkan informasi itu. Satu hari itu mereka (pedagang) diminta Rp 25 sampai 30 ribu. Itu katanya uang keamanan, uang lapak dan uang kebersihan. Ini tindakan tidak benar,"katanya.
Baca: Dipungut Rp 25 Ribu Setiap Hari, Begini Pengakuan Pedagang Jalur Lambat Pasar Pagi Arengka
Baca: Libatkan 200 Personil Gabungan, Ternyata Ini Alasan Satpol PP Tertibkan PKL Pasar Pagi Arengka
Pihaknya berjanji akan mendalami adanya pungutan liar di lokasi ini. Satpol PP bahkan meminta agar tim Saber Pungli bisa melakukan penelusuran dan menangkap oknum yang meminta pungutan liar kepada pedagang tersebut.
"Saat ini sedang kita dalami, kalau kedapatan, sudah jelas sangsinya,"katanya.
Pihaknya mengaku sudah mengantongi sejumlah nama-nama oknum yang diduga melakukan Pungli dilokasi tersebut.
"Oknumnya sudah kita kantongi datanya. Mereka ada yang mengatasnamakan dinas pasar. Padahal sekarang kan dinas pasar sudah tidak ada lagi. Bahkan oknum ini juga yang mengaku menyetorkan ke Satpol PP. Kalau kami menerima setoran mana mungkin kita tertibkan. Tidak ada itu, jangan percaya dengan oknum-oknum yang seperti itu," bebernya.
Zulfahmi memastikan tidak ada pungutan yang dilakukan oleh Satpol PP Pekanbaru. Jika ada anggotanya yang meminta setoran dari pedagang, Zulfahmi berjanji akan menindak tegas bawahanya yang bermain mata dengan pedagang.
"Dari Satpol PP kita berani berikan garansi tidak akan melakukan tindakan seperti itu. Kalau ada, kita akan tindak tegas. Ini akan kita dalami," ujarnya.
Baca: Saling Dorong, Polisi Desak Mundur Massa PMII yang Berujukrasa di Kantor Disdik Riau
Zulfahmi merincikan besaran pungutan yang masuk ke oknum tersebut angkanya cukup fantastis. Jika dalam satu hari pedagang menyetor Rp 25 ribu, sementara jumlah pedagang sebanyak 400 pedagang, maka setiap hari oknum tersebut mendapatkan setoran Rp 10 juta perhari. Jika dikalikan sebulan setoran bisa memcapai Rp 300 juta.
"Cukup banyak ini. Kalikan saja kalau sehari Rp 25 ribu kali 400 pedagang, berapa juta satu hari. Kali 30 hari, berapa ratusa juta sebulan oknum ini dapatnya. Sudah berapa pedagang berjualan disini, kalikan berapa bulan. Cukup besar angkanya,"katanya.
Besarnya setoran yang masuk ke oknum tersebut. Satpol PP meminta kepada tim Saber Pungli untuk masuk ke pasar tersebut.
"Nanti kita minta tim saber Pungli masuk ke sini. Kalau ada oknum yang bermain disini hati-hati saja. Kita ingatkan itu, tidak ada lagi cerita itu. Kita ingin merubah wajah kota Pekanbaru dari praktek-praktek pungutan liar seperti ini," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru mendata setidaknya ada 400 pedagang yang berjualan di sekitar jalur lambat Pasar Pagi Arengka. Ada yang berjualan dengan menggunakan mobil, becak motor, ada juga yang membuka lapak dengan membuat tenda-tenda kecil.
Baca: Jenazah Nenek Tiamah yang Ditemukan Terkubur di Dalam Kamar Dikebumikan Hari Ini
Tim gabungan yang melibatkan Satpol PP, Polresta, Kodim, Dishub, Disperindag dan Damkar diturunkan untuk menertibkan PKL di pasar pagi arengka, Senin (9/10). Sedikitnya ada 200 personil gabungan yang diturunkan untuk penertiban PKL ini.
Lapak-lapangan pedagang kaki lima di pasar pagi arengka ini dibongkar petugas. Seketika itu pedagang berlarian menyelamatkan barang daganganya masing-masing. Ada yang menyelamatkan barangnya ke dalam mobil. Ada juga yang membawanya ke kios-kios yang berada tidak jauh dari pasar pagi arengka.
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalur lambat Pasar Pagi Arengka mengaku menyetor uang kesejumlah oknum. Inar (36) salah seorang pedagang di pasar pagi arengka menngaku setiap hari membayar uang keamanan dan kebersihan sebesar Rp 25 ribu. Namun sayang Inar tidak menjelaskan secara rinci dan detail siapa oknum yang setiap hari meminta pungutan ke pedagang di jalur lambat pasar pagi arengka.
"Dia nggak bilang dari mana, katanya uang keamanan dan kebersihan. Karena udah terbiasa ya kita bayar aja," kata Inar sambil memandang kearah tumpukan meja-meja dan lapak-lapak kayu yang dibakar petugas Satpol PP Pekanbaru saat melakukan penertiban, Senin (9/10).
Baca: Nenek Tiamah Ditemukan Tewas Dikubur dalam Rumah, Pelaku Diduga Orang Terdekat
Inar mengaku kecewa dengan adanya penertiban pedagang di jalur lambat tersebut. Pasalnya dia setiap hari mengaku sudah menyetorkan uang keamanan namun tetap saja digusur.
"Kami disini bayar Rp 25 ribu. Ada juga yang bayar sampai Rp 30 ribu per hari," kata Inar membenarkan adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum dilokasi tersebut.(*)