Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

AS Siap Serang Korut? Ini Armada Perang yang Dikerahkannya

“Jika kita mengambil opsi tersebut, akan sangat menghancurkan, saya bisa pastikan itu. Sangat menghancurkan,” kata Trump

Editor: harismanto
Youtube/Zobiyen TV
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, WASHINGTON DC - Hubungan Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat (AS) kian memanas.

Usai Korea Utara menyiapkan jet tempur Mig-29 dalam posisi siaga di pangkalan di wilayah timur, serta beberapa rudal dan tangki bahan bakar di dekat jet Mig-29, AS juga mulai mengerahkan armada perangnya.

Sebanyak 4 kapal induk bertenaga nuklir sudah dikerahkan ke Semenanjung Korea yakni: USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt, USS Carl Vinson, dan USS Bunker Hill.

Selain itu, juga dikerahkan tiga kapal perusak yang mendampingi kapal induk, yakni USS Halsey, USS Sampson, dan USS Treble serta pesawat pembom B-1B Lnacer, F-22 Raptor dan sejumlah pesawat tempur tercanggih.

Pemerintah AS juga mengerahkan sekitar 7.500 personil marinir, di luar pasukan angkatan udara AS, untuk menghadapi kemungkinan perang.

Pada Selasa (26/9/2017), Presiden AS Donald Trump, seperti dimuat The Guardian, mengatakan, serangan militer “bukan pilihan yang diinginkan”, namun AS “benar-benar siap” untuk mengambil langkah itu jika diperlukan.

“Jika kita mengambil opsi tersebut, akan sangat menghancurkan, saya bisa pastikan itu. Sangat menghancurkan,” kata Trump dalam konferensi pers di Rose Garden, Washington DC.

Trump berjanji untuk “memperbaiki kekacauan” atas program nuklir Korut. Ia juga mengatakan, serangan militer bukan “opsi yang diinginkan”, tetapi AS siap melakukan jika dibutuhkan.

“Jika kita mengambil opsi itu, akan sangat menghancurkan”. Namun, “Jika kita ingin mengambil langkah itu, kita akan lakukan,” katanya.

Baca: VIDEO: Terungkap, Ini Hasil Medis Penyebab Choirul Huda Kiper Persela Lamongan Meninggal Dunia

Baca: Aida Tursinawati TKW di Malaysia Ini Dibacok Pakai Parang, Tiga Jarinya Putus

Baca: Wanita Hamil Ini Syok Bukan Main Saat Mau Melahirkan, Dokter Temukan Makhluk Mengerikan Ini

Sebelumnya, seperti dikutip Kompas.com, citra satelit AS sejauh ini telah memastikan jet tempur Mig-29 milik Korut sudah dalam posisi siaga di pangkalan di wilayah timur negara komunis itu.

Beberapa rudal dan tangki bahan bakar juga sudah berada di dekat jet Mig-29 itu, tapi hingga saat ini, tidak ada satu pun jet yang membawa tangki bahan bakar eksternal dan rudal itu.

Langkah Korut itu untuk memungkinkan pesawat-pesawatnya mampu terbang lebih jauh lagi ke arah timur - yang diperkirakan bisa mencapai pangkalan AS di Guam atau lebih jauh lagi.

Pada Senin (25/9/2017), Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengklaim Presiden AS Donald Trump telah "mengumumkan perang" di negaranya.

Ri juga mengatakan, Korut akan menembak jatuh pesawat AS yang terbang di garis pantai negara itu meskipun mungkin jet itu berada di wilayah udara internasional.

Sebelumnya, AS juga menerbangkan pesawat pengebom B-1B dari Guam ke wilayah udara internasional di timur Korut pada Sabtu (23/9/2017).

Pejabat pertahanan AS, menyebut hal itu untuk menanggapi "perilaku ceroboh" yang dilakukan Pyongyang.

Baca: (VIDEO) Ditanya Enakan Zaman Soeharto atau Jokowi, Jawaban Pria Ini Diluar Dugaan!

Baca: Pengakuan Wanita yang Kabur dari Korut Ungkap 4 Fakta Kekejaman Kim Jong-un

Baca: Begini Kronologis Tabrakan Maut Hingga Truk Tangki CPO Tabrak Gudang 

Membantah
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, Selasa (26/9/2017) di Washington DC, AS, mengatakan, Pemerintah AS belum menyatakan perang terhadap Korut dan anggapan itu jelas mustahil.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho, mengatakan bahwa “seluruh dunia seharusnya tahu betul bahwa AS-lah yang pertama-tama menyatakan perang terhadap Korut”.

"Terkait dengan pernyataan perang yang dikeluarkan Trump ini, maka semua opsi sekarang ada di tangan pemimpin Korut," tambahnya usai Sidang Umum PBB di New York, Senin (25/9/2017).

Ri mengatakan, militer Korut sekarang berhak untuk menembak jatuh pesawat-pesawat pengebom AS walaupun pesawat tersebut berada di luar wilayah udara Korut.

Menlu Korut mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas kicauan Presiden AS Donald Trump bahwa jika Korut terus saja mengeluarkan ancaman, maka pemerintah Korut takkan bertahan lama. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved