Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Surati Menteri KLHK Siti Nurbaya di Facebook, Begini Kegalauan Istri Karyawan RAPP

Postingan kegalauan istri karyawan RAPP ini sudah 124 kali dibagikan dan langsung mendapatkan 46 komentar dari Netizen.

Penulis: harismanto | Editor: harismanto
Curahan hati istri karyawan RAPP di akun Facebook Elwan Jumanri pada 21 Oktober pukul 9.15. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejak keluarnya Surat Keputusan pembatalan RKU PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) No. SK.5322/MenLHK-UHP/HPL. 1/1/2017 tanggal 16 Oktober 2017, karyawan, kontraktor, mitra binaan dan bahkan istri karyawan merasakan kegalauan dan kegelisahan hati.

Seperti yang diungkapkan akun Facebook Elwan Jumanri pada 21 Oktober pukul 9.15.

Dalam akun itu, ia menulis:

Baca: Hari Ini Ada Demontrasi di Jalan Sudirman,  Peta Jalur Alternatif Ini Bisa Jadi Panduan

Baca: RAPP Surati DPD K-SPSI Riau agar Menjaga Suasana Kondusif dan Tidak Unjukrasa

Baca: Video: Inilah Penampakan Pasukan Pengamanan Demo Akbar SPSI Riau di Kantor Gubri

"Tulisan dari Istri karyawan PT.RAPP:

Kegelisahan yang tak berujung..

Hai ibu mentri, ibu Siti Nurbaya Bakar.apa kabarnya pagi ini? kuharap ibu mentri sehat walafiat dan selalu dilindungi Tuhan..bagaimana sarapan pagi ini ibu mentri dan keluarga? gula masih terasa manis kan? jeruk berasa jeruk kan? jangan makan yang manis2 ya ibu. takutnya diabetes..gimana anak2 ibu mentri? semangat ya ke sekolahnya..

Tulisan ku ini adalah salah satu keluhan, cerita bahkan dongeng penghantar tidur diantara ribuan surat teman2ku yang lainnya.

Ibu mentri yang belum kukenal tapi aku sayang dan cintaah taukah ibu,mulai tanggal 18 kemaren suamiku dan ribuan teman2nya sudah tidak bekerja? jangan tanya mengapa ibu, ibu dan rekan2 ibu yang lain sudah tau pasti jawabanny.

Aku hanyalah ibu rumahtangga biasa.yang mengurus 1 suami dan dua anak.yang dimana suamiku bekerja di perusahaan ini. bau belacan tak terasa lagi di dapur kami. tapi apalah kami ini..yaa sudaahlahh..

Haai ibu mentri, siapalah kami ini.suara kami di dengar dan berharga hanya di saat pemilihan saja.mulai dari pilkada, pilgub sampai ke pilpres.

Anak2 kami pun bertanya,mak kita mau pulang kampung ya?sedih hati ini ibu mentri.apa yang mau di kelola di sana? sawah? hanya untuk orangtua saja itu kurang. mau melamar kerja ke tempat lain? usia sudah mendekat angka 39 ibu mentri. dengan bermodalkan izasah SMA, perusahaan mana yang mau menerima? sedangkan yang Sarjana S1 dan S2 banyak yang menganggur. belum lagi teman2 ku yang lagi menguliahkan anaknya.ada 3 atau4 adiknya yang harus di pikirkan masa depannya..usia mereka sudah 45 keatas..

Tidakkah ibu bisa melihat sisi positif dari perusahaan kami? dari segi pendidikan saja, sekolah yang di dalam perusahaan menjadi incaran masyarakat kerinci..kurikulum k13.mau yang internasional juga ada Cambridge. mau sekolah alam juga ada. luasnya kurang lebih 2 ha. sekolah ini di olah anak2 kami. buat anak yang berprestasi ada Sayap Garuda namanya. ada Instiper dll. Main mainlah ke tempat kami ibu..itu hanya dari segi pendidikan. jangan tanya dari segi ekonomi. ibu cek langsung kepemerintahan pangkalan kerinci.disini juga ada Desa bebas api.taukah ibu, kalau ada kebakaran lahan perusahaan kami yang paling berdampak negatif? kerugiannya sangat besar. suami2 kami pergi kelokasi untuk memadamkan api.makan dan minum..pakaian seadanya. misi mereka. Pantang pulang Sebelum Padam. bisakah ibu dan team merevisi kembali UU yang ibu buat?

Aah...sudahlahlah..dongeng ku ini kepanjangan.aku rasa ibu mentri pun sudah tidur,dan tidak akan membacanya.

Siapalah kami ini.kami hanyalah serpihan rengginang..

Sudah dulu ya ibu..selamat istirahat ibu..

Mau makan dulu.supaya siap menghadapi kenyataan

pangkalan kerinci 20 oktober 2017

Salam hormat
Perwakilan ibu-ibu RAPP
#proudofAPRIL"

Baca: Gaya Hidup yang Cetar Bikin Netizen Kepo, Syahrini Ungkap Sumber Penghasilannya

Baca: Ngeri ! Seorang Wanita Hamil Bayi Cumi-cumi Karena Lakukan Hal Ini, Kok Bisa?

Baca: Putus dengan Pacar, Cowok Ini Minta Boneka yang Pernah Dikasih Dulu, Alasannya Ya Ampun!

Postingan ini sudah 124 kali dibagikan dan langsung mendapatkan 46 komentar dari Netizen.

Berikut sebagian isi komentarnya:

Ocu Moan: "Mantap pak haji,jadi sedih jg"

Zulhendri: "Sabar aj dlu pak... Itu hanya gertakan dari mas jokowi"

Resinolita: "Smg semua nya ada jln nya yg terbaik..mn th nanti pikiran y berubah kembali yg sabar ya Bu..."

Tando Perkasa Alam: "Semoga permasalahan ini cepat berlalu.,.. sobatku... Elwan Jumanri"

Esti Ferawati Esti: "Izin share ya ibu."

Marganda Panjaitan Panjaitan: "Merinding membacanya pak, semoga masalah ini cepat selesai supaya kita bisa pokus bekerja."

Mukhni Musa: "Semoga suara hati ibu ini di dengar oleh bu mentri....smg rapp kembali beroperasi seperti biasa dan berkontribusi utk bangsa ini, amin...."

Sami Yono: "Buk mentri buatlah peraturan yang membuat jadi tenang jangan meresahkan . Pak Jokowi bilang jangan buat resah masyarakat"

Ryekha: "Semoga ada pencerahan"

Syafitry Andryani: "Izin share y ibu"

Lister Siregar: "Mari kita doakan bersama, semoga pihak yg berkompeten mendengarkan jeritan para ibu-ibu ini dan tergerak hatinya utk mengubah situasi ini menjadi lebih baik."

Andrew Kriss: "Byk pengangguran...kmd PT di binasaka.... Mau nya apa ya???"

Hamdani RM: "Nah itu dia masalah nya pak. Bagaimana dengan ribuan kk. Yg kerja d sana. Hampir 70% orang kerinci kerja disana.. Dan saya salah satu penerima scholarship.. Turut merasakan dampak nya."

Crista Weitidya: " Kami dari forestry langsung merasakan damaknya pak hendri siregar. RKU sudah di bekukan, itu sama saja tidak boleh memanen dan menanam sama sekali. Kalo tidak ada 2 kegiatan tersebut, perusahaan pasti akan PHK 4.600 Orang dari forestry, dan apabila lahan semua di ambil negara, apakah negara sanggup menjaga lahan tersebut utk tidak terbakar? Saya yakin akan sulit, karena suami saya seorang fire fighter dan sudah paham sekali soal kebakaran hutan..."

Sebelumnya, hari ini, Senin (23/10/2017), akan berlangsung aksi demo ribuan orang anggota DPD K-SPSI Riau terkait Permen LHK 17/2017 tentang Tanaman HTI yang dinilai telah merugikan pertumbuhan ketenagakerjaan di Riau.

Terkait aksi demo ini, pada Minggu (22/10/2017), Direktur PT RAPP Muhammad Ali Shabri, mengeluarkan surat nomor 190/RAPP-DIR/X/2017 yang ditujukan kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Provinsi Riau di Pekanbaru.

Dalam surat itu disebutkan, sehubungan dengan pembatalan SK RKU PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) sesuai SK Pembakalan No. SK.5322/MenLHK-UHP/HPL. 1/1/2017 tanggal 16 Oktober 2017 dan proses konsultasi PT RAPP dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih berjalan sampai saat ini serta arahan Sekjen Kemen LKH pada kunjungan tanggal 20 Oktober 2017, maka pada kesempatan ini kami menghimbau agar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi (DPD K-SPSI Provinsi Riau) menjaga suasana tetap kondusif dengan tidak melakukan aksi unjuk rasa.

Surat imbauan ini ditembuskan ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Sekjen Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Dirjen Direktorat Pengelolaan Hutan dan Produksi Lestari, Gubernur Riau, Kapolda Riau, Bupati Pelalawan, Kapolresta Pekanbaru, DPP K-SPSI dan Asosiasi Serikat Pekerja Riau Komplek. (nto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved