Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Suka Makan Makanan Pedas? Hati-hati Telinga Anda Bisa Tuli Lho, Ini Penjelasannya

Buat kamu yang suka makan pedas baiknya segera kurangi dan ubah kebiasaan itu.Jika tidak hal buruk bisa saja terjadi.

Editor: Sesri
style.uk.msn.com
ilustrasi cabe pedas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Buat kamu yang suka makan pedas baiknya segera kurangi dan ubah kebiasaan itu. 

Jika tidak hal buruk bisa saja terjadi.

Seperti yang dialami oleh koki asal London (Inggris), Ben Sumadiwiria (23) ini. 

Pada 2016 ia  coba menaklukan tantangan makan mie dengan 100 cabe pedas di sebuah restoran di Jakarta.

Hasilnya bisa ditebak.

Dia kepedasan dan berteriak-teriak.

"Aku tak bisa mendengar apa-apa lagi."

Ternyata selama 2 menit telinga Ben jadi tuli.

Baca: Ayah Ibu Tak di Rumah, Adik dan Kakak Ini Tega Cabuli Adik Tiri 30 Kali Hingga Hamil dan Melahirkan

Baca: Polisi Buka Rekaman CCTV, Begini Kronologis Tewasnya Karyawati BNI di Pematang Siantar

Ternyata makanan pedas bisa memicu telinga tuli bukan sekadar mitos.

Ada penjelasan ilmiah di balik itu.

Tapi ketulian yang ditimbulkannya tidak permanen alias sementara saja.

Penyebabnya adalah si senyawa pemicu sensasi panas yakni capsaicin.

Dalam bekerja, si capsaicin ini memicu iritasi pada sel manusia, terutama di membran mulut, tenggorokan, lambung, dan mata.

Saat volumenya kecil, capsaicin hanya memicu sensasi panas atau pedas. Tapi saat jumlahnya makin banyak akan memicu sekresi ingus dan air mata.

Nah, tuli sementara saat makan makanan pedas dipicu oleh sumbatan ingus di saluran eustachius, saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga.

Baca: Rara Pegawai BNI Siantar Tewas Jadi Korban Begal, Suami: Ternyata Masa Pacaran Kami Lebih Lama

Seperti yang dilansri dar Intisari, Michael Goldrich, pakar telinga dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey mengatakan, sensasi tuli sementara itu sebenarnya mirip dengan "bindeng" saat flu.

Hanya saja, sumbatan ingus lebih banyak sehingga tak hanya "bindeng" tetapi tuli.

Namun ada juga kemungkinan lain, lho.

Bisa juga ketulian dipicu oleh rangsangan berlebihan pada saraf trigeminal, yakni saraf di mulut dan wajah yang berhubungan dengan saraf koklea di telinga.

Sam Marzo, Kepala Department of Otolaryngology di Loyola Medicene berkata,

"Stimulus tersebut menyebabkan perubahan aliran darah di bagian koklea sehingga pendengaran terganggu sementara."

Hilang pendengaran akibat makanan pedas biasanya berlangsung sebentar. Jika bertahan berhari-hari, maka penderita harus segera ke dokter.

Uniknya, capsaicin juga memicu sekresi endorphin atau hormon pemicu rasa bahagia.

Tak heran penggemar makanan pedas sangat banyak. Maklum biasanya setelah makan pedas orang cenderung rileks.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved