Muak Dengar Omelan Istri, Pria Ini Kabur dari Rumah Pilih Tinggal di Sini Selama 10 Tahun
Tidak tahan lagi mendengar semua omelan sang istri, pria ini pilih kabur meninggalkan rumah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tidak tahan lagi mendengar semua omelan sang istri, pria ini pilih kabur meninggalkan rumah.
Bukan satu atau dua hari, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun ini meninggalkan rumah selama 10 tahun.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail, selama 10 tahun itu dia tinggal di hutan.
Pria bernama Malcom Applegate (62), baru 3 tahun menikah sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah.
Baca: Sedihnya,Istri Wafat saat Manortor di Upacara Adat, Suami juga Meninggal saat Peluk Jasad Istri
Baca: 6 Tahun Pacaran Akhirnya Menikah, di Hari Pernikahan Wanita Ini Ditinggalkan Calon Suami, Alasannya
Dari tempat tinggal mereka di Birmingham, Malcolm menghabiskan waktu 3 minggu berjalan kaki lalu melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan sepeda curian.
"3 tahun pertama kami baik-baik saja. Namun saya mulai tidak tahan dengan semua adu argumen itu," katanya.
Istri Malcolm ternyata seorang yang posesif. Ia tak suka saat Malcolm bekerja lebih lama.
"Dia bilang kenapa waktu bersama kita tidak banyak? Bagaimana bisa sementara saya banyak mendapat tawaran pekerjaan," ujarnya.
Makin banyak tawaran pekerjaan yang didapatnya, maka sang istri pun akan semakin marah.
Padahal dia sangat menikmati pekerjaannya sebagai tukang kebun itu.
Baca: Suruh Suaminya Tidur di Sofa Setelah Bertengkar, Esoknya Sang Istri Terima Kenyataan Tragis Ini
Baca: Pergi dari Rumah Usai Bertengkar dengan Suami, Wanita Ini Diperkosa di Tempat Umum
Tak tahan dengan semua omelan itu, ia memutuskan untuk pergi dari rumah diam-diam.
"Setelah mencoba bertahan, akhirnya saya memutuskan pergi untuk kenaikan," sebutnya.
Malcolm berkemah di dekat hutan daerah Kingston, London, Inggris.
Baca: Pernikahan Batal! Pengantin Pria Kabur Saat Resepsi, Pengantin Wanita Nangis Nyaris Pingsan
Sambil berkemah ia bekerja menjadi tukang kebun di sebuah pusat komunitas untuk orang tua.
Tidak hanya putus kontak dengan sang istri, Malcolm juga tidak berkomunikasi dengan kakaknya selama 10 tahun itu.
"Saya pikir dia mengira aku sudah mati. Saya kemudian menulis surat dan menangis saat meneleponnya. Kini kami bisa saling berkomunikasi lagi," katanya. (*)