Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berawal Ide Sepele, Penelitian Siswa SMA Indonesia Ini Justru 'Dilirik' Google

Ide penelitian yang mengantarkannya ke Google berawal dari hal sepele. Farrel ingin mengunduh sebuah game.

Editor: Afrizal
KOMPAS.com / Wijaya Kusuma
Christopher Farrel Millenio Kusuma 

Justru hal itu malah membuat semangat remaja berkacamata itu kian membara.

Dia terus berusaha menyempurnakan penelitiannya baik dari sisi teori hingga penulisannya.

Sebab, remaja kelahiran Yogyakarta ini yakin suatu saat penelitiannya akan diterima.

"(Saya) tidak menyalahkan panitia, tetapi diri saya sendiri dan mengevaluasi. Mungkin cara saya menyampaikannya kurang tepat sehingga mereka sulit memahami, jadi terus disempurnakan sampai-sampai membuat delapan versi," ujarnya.

Pantang menyerah

Belasan kali gagal tak membuat Farrel menyerah.

Sebab, prinsip hidupnya, menyerah bukanlah solusi dan menyerah adalah kesalahan dalam hidup. Karenanya, dalam kamus hidup Farrel tidak ada kata menyerah.

"Thomas Alva Edison 1.000 kali gagal, mosok saya baru 11 kali terus menyerah. Untuk jadi Alva Edison saya butuh 989 kali mencoba, saya hitung terus dan masih lama, masih lama," urainya.

Sampai suatu hari, Farrel melihat sebuah pengumuman dari Google di media online tentang lomba penelitian.

Ia pun tidak ingin melewatkan kesempatan itu dengan mengajukan proposal ke perusahaan raksasa teknologi itu.

"Namanya submit reset, saya sudah pasrah dan enggak mikir diterima. Eh, ternyata setelah satu minggu ada e-mail masuk, memberitahu kalau saya lolos," kata Farrel.(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved