Suaminya Direbut, Wanita Ini Justru Jadikan si Pelakor Sahabat Karib, Kisahnya Mencengangkan
Setelah suami meninggalkannya untuk hidup bersama WIL dia justru kemudian bersahabat dengan pelakor tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perebut laki orang (pelakor) dianggap sebagai musuh utama oleh sebagian besar kaum wanita.
Lihat saja artis-artis yang dituduh sebagai pelakor, sering memiliki haters bejibun.
Di media sosial atau atau forum pembaca, mereka menjadi bulan-bulanan sasaran bully.
Maklum, wanita mana yang tidak sakit hati saat suaminya direbut pelakor.
Bahkan rasa sakit itu bisa disimpan bertahun-tahun. Sulit bagi wanita yang suaminya sudah direbut bisa baikan dengan si pelakor.
Namun kisah wanita satu ini mencengangkan.
Setelah suami meninggalkannya untuk hidup bersama wanita idaman lain (WIL) dia justru kemudian bersahabat dengan pelakor tersebut.

Mhorag Cerisier menceritakan pada Daily Mail bagaimana bisa bersahabat dengan Michelle Pringle yang sudah merebut suaminya bertahun-tahun lalu.
Mhorag dan suaminya kala itu, Ian, telah menikah selama 10 tahun.
Mereka memiliki empat anak yang masih keci-kecil. Paling besar Ben (8), disusul adiknya Chris (6), Dan (4) dan si bungsu Jessica (3).
Mhorag mengenal Michelle sebagai teman kantor suaminya dan sudah menikah.
Namun ketika Ian berselingkuh dengan Michelle pada 1993, Michelle sudah berpisah dari suaminya.
Mhorag menyadari perselingkuhan itu serius ketika seorang teman melapor telah melihat Ian dan Michelle jalan bergandengan.
Sementara itu Ian benar-benar jatuh cinta pada wanita itu hingga memutuskan meninggalkan Mhorag untuk hidup bersama Michelle.
Sama seperti yang dirasakan wanita lain, Mhorag pun mengalami sakit hati saat dikhianati. Makan jadi tak enak, tidur tak nyenak, dan berat badan pun turun drastis.
Pada awalnya dia bahkan tergoda untuk balas dendam dengan membuat sulit kehidupan Ian dan Michelle.
Namun kemudian Mhorag menyadari kehidupan anak-anaknya adalah yang utama.
Wanita itu pun belajar untuk memaafkan dan tidak membiarkan hidupnya dan anak-anak hancur hanya karena mengikuti perasaan.
Karena itu Mhorag tak berusaha memisahkan anak-anak dari ayah mereka. Mhorag berusaha untuk tetap berteman dengan Ian dan istri barunya, Michelle.
Ian tetap mengunjungi atau kadang mengajak anak-anaknya ke rumah serta membiayai mereka.
Awalnya terselip keraguan di hati Mhorag apakah Michelle yang wanita karir bisa menerima atau berada dekat anak-anaknya.
Namun perjalanan waktu menunjukkan, Michelle ternyata bisa dekat dengan anak-anak Mhorag.
Walau tak pernah merasakan jadi ibu yang melahirkan anak, Michelle mampu memberikan perhatian dan merawat empat anak tirinya.
Dia mencucikan baju, menyiapkan tempat tidur masing-masing, atau mendekorasikan kamar tidur mereka. Ia juga sering mengajak belanja pakaian maupun mainan untuk anak-anak tirinya.
Orang tua Michelle turut memberikan perhatian pada anak-anak tersebut. Bahkan memanjakan mereka.
Mhorag mengakui perhatian yang diberikan pelakor untuk empat buah hatinya pada mulanya bagai tusukan pisau belati ke dada.
Apalagi anak-anak itu tampak akrab dengan Michelle. Mereka memeluknya seperti memeluk ibu kandung, tertawa dan bersenang-senang bersama.
Namun seiring waktu, Mhorag mengambil sisi positif. Ia merasa senang Michelle menerima dan menyayangi anak-anaknya.
Semua lebih mudah ketika Mhorag telah kehilangan rasa cinta pada mantan suami. Apalagi kemudian dia menemukan belahan jiwa yang kemudian menjadi suaminya sejak tahun 2000.
Dari pernikahan kedua ini, Mhorag mendapatkan dua anak.
Michelle menjadi tamu yang datang paling awal untuk menengok bayi Mhorag. Dia bahkan sempat memeluk bayi tersebut.
Menurut Mhorag, dia tak setuju bila orang lain menganggap aneh dirinya bisa menerima dan bersahabat dengan pelakor.
Sebab Mhorag merasa kehadiran Michelle justru membawa efek positif bagi anak-anaknya.
"Dia memperkaya hidup anak-anak saya. Terima kasih juga pada almarhum ayah Michelle dan hobinya berkebun yang kini juga jadi hobi putra saya, Dan," kata Mhorag.
"Dia juga membantu menanamkan etos kerja yang kuat, mengajarkan mereka perilaku baik dan menjadi contoh positif," tambahnya.
Kini Michelle sudah menjadi bagian dari kehidupan Mhorag.
Jika Mhorag dan suami mengadakan acara, Michelle dan pasangannya adalah orang yang diundang serta disambut hangat sebagai tamu.
Selain itu, bila Mhorag membutuhkan nasehat mengenai anak-anaknya, Michelle adalah orang pertama yang akan dihubungi.
"Singkatnya, saya menganggap Michelle Pringle sebagai satu di antara teman dekat dan kami sering bertemu," katanya.